![]() |
MANFAATKAN LIMBAH: Salah satu limbah di RSUD Datu Kandang Haji Balangan di olah menjadi bahan bakar kompor - Foto Dok RSUD Datu Kandang Haji Balangan. |
TOPRILIS.COM, KALSEL - Empat persoalan yang sering dihadapi oleh RSUD Datu Kandang Haji Balangan yaitu minyak jelantah hasil dari menggoreng makanan dengan jumlah banyak, terdapat banyak sisa potongan sayuran, daging, buah-buahan serta bekas makanan tidak habis dari pasien yang terbuang begitu saja, air buangan AC yang membuat lingkungan sekitar banyak lumut dan membuat lingkungan sekitar becek, serta banyaknya anggaran untuk pembelian aquades untuk steril ruangan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, RSUD Datu Kandang Haji Balangan menjalankan program inovasi Dayang Berakit (Dari Yang Terbuang Menjadi Bernilai di Rumah Sakit).
Inisiator Sri Wininawati, S.K.M., Senin (2/1/2024) mengatakan, keunggulan dari inovasi ini bagi RSUD adalah limbah minyak jelantah yang dibuang begitu saja sekarang menjadi bahan bakar kompor modifikasi membuat paving batako plastik dari botol infus.
"Kedepannya mungkin bisa dijadikan sabun dan lilin aroma terapi sehingga bernilai rupiah," ujarnya.
Kemudian lanjutnya, limbah organik dapur menjadi kompos cair dan padat, bagus buat tanaman sekitar RSUD Datu Kandang Haji Balangan dan kedepannya bisa diberikan kepada kelompok tani sekitar rumah sakit.
"Sementara itu melalui inovasi ini juga air buangan AC menjadi penganti air aquadest untuk campuran sterilisasi ruangan dan pembersih kaca di RSUD Datu Kandang Haji Balangan," ungkapnya.
Ia mengungkapkan, dengan adanya inovasi ini banyak bermanfaat khususnya bagi RSUD Datu Kandang Haji Balangan maupun bagi berbagai Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya Rumah Sakit dan Puskesmas di berbagai daerah, diantaranya mengurangi biaya operasional, mengurangi timbulan sampah, dan mengurangi kecelakaan kerja akibat jalan licin dan berlumut akibat air buangan AC yang tidak di kelola dan terbuang begitu saja.
Berkat inovasi ini dimana sebelumnya terdapat kurang lebih 18 liter dalam 2 bulan minyak jelantah dari menggoreng makanan di dapur RSUD datu Kandang Haji Balangan, kini dapat dipergunakan sebagai bahan bakar pembuatan batako plastik dari botol infus.
Kemudian dari hasil komposter dilakukan mendapatkan 40 liter kompos cair serta mendapat kompos padat sekitar 3 karung per bulannya.
Lalu juga mengurangi timbulan limbah padat non medis di RSUD Datu Kandang Haji 1 bulan rata-rata kurang lebih limbah domestik 10.000 kilo per bulannya, sekarang sekitar 368,9 kilo perbulan sampah organik yang bisa di kelola dan berkurang.
"Serta air buangan AC dimana dalam 3 hari mendapatkan 20 liter per unit (asumsi jika 200 unit x 20 liter = 4.000/ 3 hari) kalau 1 bulan terdapat 10 kali penuhnya jeringen x 4.000 liter = 40.000 liter perbulan. Hasilnya bermanfaat buat pengganti aquadest untuk tambahan cairan sterilisasi dan pengganti bahan pembersih kaca," tutupnya.(rls/elhami)