Kisah Supagi Penerima Operasi Katarak Gratis Adaro

BAHAGIA: Supagi, warga Tanjung Selatan menerima program operasi katarak gratis dari Adaro - Foto Dok PT Adaro Indonesia.

TOPRILIS.COM, KALSEL - Halaman Puskesmas Mabuun di Kabupaten Tabalong tampak lebih ramai dari biasanya. Supagi, warga Tanjung Selatan, sudah bersiap sejak pagi. Ia menyalakan sepeda motor dan melaju seorang diri menuju Puskesmas Mabuun.

Setibanya disana, Supagi didampingi oleh kerabatnya yang terlebih dahulu sampai di lokasi, membantu mengurus administrasi dan memastikan semua berjalan lancar. 

Di usia 58 tahun, pensiunan tambang itu ingin menjemput harapan untuk kembali melihat dengan jelas. Lima tahun lalu, Supagi mulai merasakan gejala katarak. Awalnya pandangan sedikit kabur, tapi setahun terakhir mata kanannya tak lagi bisa melihat. 

“Dulu masih bisa lihat walaupun kabur-kabur,” ujarnya. 

Ia menduga, matanya mulai bermasalah akibat usia dan lingkungan kerja di tambang. “Sehari-hari terpapar sinar, di samping itu kalau kerja malam memaksa mata harus melek. Otomatis bekerja terus mata,” kenangnya.

Gejalanya makin terasa saat menyetir mobil malam hari. “Terasa silau. Perjalanan malam itu tidak terlihat, otomatis saya pejamkan mata sebelah. Apalagi saat hujan, makin nggak jelas,” katanya. Meski begitu, ia tetap berani berkendara pelan-pelan ke Samarinda bersama istrinya.

Dulu, Supagi sempat mendengar ada program operasi katarak gratis, tapi terlambat ikut. “Alhamdulillah, sekarang saat kesempatan datang kembali, waktunya pas,” ujarnya.

Baginya, kesehatan adalah anugerah yang tak ternilai. “Harus berlanjut,” harapnya. “Karena dengan adanya orang sehat, insya Allah Adaro akan didoakan orang banyak.”

Wajahnya memancarkan senyum ceria ketika berbicara tentang hari itu. “Happy karena ingin sehat,” katanya penuh gembira.

Ia mengaku sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari program operasi buta katarak gratis. “Program ini sangat membantu rakyat yang memang tidak sanggup untuk operasi sendiri. Bagi saya manfaatnya luar biasa,” ucapnya dengan tulus.

Operasi dilakukan di ruang khusus yang berada di dalam mobil. Namun Supagi merasa nyaman. “Dokternya nyaman, petugasnya juga,” katanya. Tak tampak sedikit pun rasa tegang di wajahnya, hanya semangat untuk sembuh.

Program operasi katarak tempat Supagi menjalani tindakan ini berlangsung pada Senin, (13/10), di Puskesmas Mabuun. Selain di sana, kegiatan serupa juga akan dilakukan di Puskesmas Muara Uya dan Puskesmas Muara Harus, dengan total 169 pasien dari berbagai wilayah di Tabalong.

Program ini terselenggara berkat kolaborasi antara PT Adaro Indonesia, PT Saptaindra Sejati, PT Makmur Sejahtera Wisesa, PT Putra Perkasa Abadi bersama Yayasan Amanah Bangun Negeri (YABN) berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong.

Menurut Rinaldo Kurniawan, External Relations Division Head PT Adaro Indonesia, kontribusi Adaro dan mitra kerja terhadap program ini telah berlangsung sejak 2003.

“Hingga tahun 2025 ini, operasi katarak sudah dilakukan lebih dari 7.000 mata, dan untuk target tahun ini 480 pasien” jelasnya.(PT Adaro Indonesia/elh)

Muhammad Elhami

“sesobek catatan di antara perjalanan meraih yang kekal dan memaknai kesementaraan; semacam solilokui untuk saling mengingatkan, saling menguatkan, berbagi keresahan dan kegetiran, keindahan dan kebahagiaan, agar hidup menjadi cukup berharga untuk tidak begitu saja dilewatkan”

Lebih baru Lebih lama