![]() |
REKAM KTP: Inovasi Direkam di Sekolah, Sweet Seventeen, KTPku Datang oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Balangan - Foto Istimewa. |
TOPRILIS.COM, KALSEL - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Balangan telah berupaya meningkatkan cakupan kepemilikan KTP-el di Balangan, namun belum mencapai 100%.
Pada tahun 2018, 4% dari 91.117 jiwa wajib KTP belum memiliki KTP-el, dengan mayoritasnya adalah wajib KTP pemula yang baru memasuki usia 17 tahun.
Mustofa Kusuma, selaku Kabid Piak dan Pemanfaatan Data pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Balangan, Selasa (2/1/2024) mengatakan, penduduk dengan usia 16 tahun sampai dengan 18 tahun berada pada rentang usia sekolah, sehingga pada siang hari berada di sekolah.
Menurutnya, optimalisasi cakupan KTP elektronik, khususnya di kalangan wajib KTP pemula, dihadapkan pada kompleksitas permasalahan yang saling terkait.
"Minat rendah pelajar sekolah menengah untuk melakukan perekaman KTP-el di lokasi yang tersedia diindikasikan oleh beberapa faktor, meliputi kurangnya pemahaman tentang administrasi kependudukan, minimnya sosialisasi mengenai urgensi kepemilikan KTP-el bagi wajib KTP pemula, serta paradigma masyarakat yang cenderung reaktif, baru mengurus dokumen saat dibutuhkan untuk layanan publik lain seperti pembuatan SIM," ungkapnya.
Tantangan ini lanjutnya, diperparah oleh kendala substantif dalam pelayanan KTP-el. Secara geografis, pelayanan perekaman KTP-el di Kabupaten Balangan terbatas hanya di kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil serta sebagian besar kantor kecamatan.
Bahkan, model pelayanan yang pasif, hanya menunggu kedatangan pemohon, gagal menarik minat wajib KTP pemula. Upaya pelayanan keliling "jemput bola" ke desa-desa pun kurang efektif menjangkau target ini karena jadwalnya bentrok dengan jam sekolah.
"Kondisi ini diperburuk oleh gangguan proses belajar mengajar akibat siswa harus izin, serta jarak lokasi pelayanan yang jauh dari sekolah dan ketiadaan transportasi umum, memaksa pelajar menempuh perjalanan yang berisiko, terutama dengan sepeda motor, berpotensi kecelakaan atau terjaring razia lalu lintas," ujarnya.
Oleh karena itu, keseluruhan permasalahan ini menyoroti kebutuhan mendesak akan pendekatan inovatif dan proaktif dalam pelayanan administrasi kependudukan untuk memastikan seluruh wajib KTP pemula dapat memiliki identitas resmi secara efisien dan aman.
"Pelayanan di sekolah dipilih sebagai alternatif terbaik untuk mengatasi cakupan kepemilikan KTP bagi Wajib KTP Pemula yang masih rendah. Untuk itulah kami menghadirkan Inovasi ini diberi nama ‘Direkam di Sekolah, Sweet Seventeen, KTPku Datang’ yang artinya perekaman di sekolah kemudian saat memasuki usia 17 tahun (sweet seventeen) KTP diterima," ungkapnya.
Lebih lanjut, Mustofa Kusuma yang juga sebagai inisiator menjelaskan, KTP-el, sebagai identitas hukum yang sah, tidak sekadar berfungsi sebagai tanda pengenal, melainkan merupakan prasyarat esensial bagi individu untuk mengakses berbagai hak dan layanan dasar.
Kegiatan inovasi ini dilakukan dengan kerjasama ke sekolah-sekolah, kemudian melaksanakan perekaman KTP-el bagi siswa yang telah berusia 16 tahun, dan selanjutnya KTP-el dicetak dan diserahkan ke siswa saat memasuki usia 17 tahun.
"Kegiatan ini didahului dengan melakukan identifikasi jumlah siswa pada masing-masing sekolah yang berusia 16 tahun keatas dan belum melakukan perekaman KTP elektronik. Selanjutnya ditentukan jadwal pelaksanaan perekaman KTP-el keliling ke sekolah-sekolah sesuai dengan jadwal dan anggota tim yang telah disusun," katanya.
Bahkan pada tahun 2023 inovasi ‘Direkam di Sekolah, Sweet Seventeen, KTPku Datang’ dilakukan kebaharuan dengan memperluas area pelayanan yaitu menyasar pesantren.
Perluasan area pelayanan ini dilakukan karena sebagian penduduk di Kabupaten Balangan pada usia tersebut tidak melanjutkan ke sekolah formal namun memilih melanjutkan pendidikan keagamaan dengan masuk ke pesantren.
Berkat inovasi tersebut, saat ini jumlah sekolah yang menjadi tujuan pelayanan Direkam di Sekolah, Sweet Seventeen KTP-ku Datang pada tahun 2023 sebanyak 20 sekolah, tahun 2024 sebanyak 19 sekolah;
Adapun jumlah siswa/santri yang terlayani Direkam di Sekolah, Sweet Seventeen KTP-ku Datang pada tahun 2023 sebanyak 513 siswa/santri, tahun 2024 sebanyak 541 siswa/santri.(rls/elhami)
Tags
INOVDA BALANGAN