ARR-Cell

Balihonya Hilang Lagi, Dewi Said Bakal Laporkan Pelaku ke Polisi

BALIHO: Tampak baliho Caleg Golkar Dewi Damayanti Said sebelum dan sesudah di curi oleh orang tidak bertanggungjawab - Foto Dok Arief

TOPRILIS.COM, KALSEL- Pesta demokrasi lima tahunan tinggal menghitung hari, namun masih ada saja oknum-oknum nakal yang coba mencoreng marwahnya dengan merugikan Calon Anggota Legislatif (Caleg) yang sedang mencoba menggaet simpati masyarakat melalui media baliho.

Salah satunya hal ini kembali terjadi pada Caleg Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dari Partai Golkar Dapil Kota Banjarmasin nomor urut 2 Hj Dewi Damayanti Said.

Balihonya yang terpasang resmi di daerah Mulawarman Banjarmasin, pada Senin (22/1/2024) malam lalu terkonfirmasi hilang. Jika di total Kejadian hilangnya baliho di titik resmi oleh Hj Dewi Damayanti Said ini sudah terjadi hingga 3 kali.

Terkait hilangnya baliho tersebut, Hj Dewi Damayanti Said mengaku tidak habis pikir dengan ulah oknum yang tidak bertanggungjawab tersebut.

“Apalagi ini sudah terjadi hingga 3 kali. Karena itulah kali ini kita tidak hanya akan melaporkan perkara ini ke Bawaslu lagi, tapi juga mendorong vendor untuk melaporkannya ke Polisi agar bisa ditindak secara pidana,” tegas Anggota DPRD Provinsi Kalsel dari Partai Golkar tersebut.

Dirinya pun juga berharap semua pihak bisa menjaga pesta demokrasi lima tahunan dengan baik dan dapat menghormati sesama Caleg yang sedang berkompetisi.

“Jangan malah merugikan mereka dengan hal-hal yang tidak bertanggungjawab seperti yang saya alami ini. Mari utamakan cara-cara elegan dan baik untuk merebut simpati masyarakat,” harapnya.

Selain itu dalam kesempatan ini ia juga mengungkapkan, bahwa walau pun saat ini pihaknya kembali menjadi objek yang dirugikan. Namun dipastikannya tetap  tidak mengurangi semangatnya untuk berjuang.

“Kami tetap akan konsentrasi dan terus melanjutkan kampanye untuk meraih suara terbanyak,” pungkasnya.(hana/elh)

Muhammad Elhami

“sesobek catatan di antara perjalanan meraih yang kekal dan memaknai kesementaraan; semacam solilokui untuk saling mengingatkan, saling menguatkan, berbagi keresahan dan kegetiran, keindahan dan kebahagiaan, agar hidup menjadi cukup berharga untuk tidak begitu saja dilewatkan”

Lebih baru Lebih lama