ARR-Cell

Ombudsman Kalsel Nilai Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik Tahun 2022, Hadi Rahman: Yang Hijau Jangan Lengah dan Kuning Tolong Berbenah!

SIMBOLIS: Ombudsman RI Perwakilan Kalsel melaksanakan kegiatan penghargaan Penilaian Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik tahun 2022 - Foto Dok wasaka.kalselprov.go.id


TOPRILIS.COM, KALSEL- Ombudsman Republik Indonesia (RI) Perwakilan Kalsel kembali melaksanakan kegiatan penghargaan Penilaian Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik tahun 2022, Selasa (14/2/2023) di Kantor Ombudsman RI Perwakilan Kalsel, di Kota Banjarmasin.

Ada pun untuk penilaian tahun 2022 dilakukan kepada Pemprov Kalsel, dua Pemko, 27 faskes tingkat pertama, 13 kantor polres serta 13 kantor pertanahan, sehingg total 83 unit penilaian.

Dalam penilaian kali ini khusus untuk pemerintah daerah di Kalsel, Kabupaten Tanah Laut, Balangan, Tanah Bumbu dan Tabalong masuk zona hijau. Tujuh kabupaten lain ditambah dua Pemko, masih di zona kuning.

Nominasi Penilaian Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik adalah penilaian untuk mengukur tingkat kepatuhan penyelenggaraan pelayanan publik pada Kementerian/Lembaga/Daerah terhadap Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

“Penilaian ini ujarnya merupakan salah satu upaya pencegahan maladministrasi dengan menilai kondisi penyelenggaraan pelayanan publik secara komprehensif dengan hasil akhirnya berupa Opini Pengawasan Pelayanan Publik,” ungkap Kepala Ombudsman RI Perwakilan Kalsel Hadi Rahman, Selasa (15/2/2023) lalu.


Ombudsman RI dalam melakukan penilaian tahun 2022 melakukan berbagai perubahan dan penyempurnaan. Ada empat dimensi yang dinilai yakni, kompetensi penyelenggara, pemenuhan sarana dan prasarana, pemenuhan standar pelayanan publik, serta pengelola pengaduan.

Penilaian kepatuhan standar pelayanan publik ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik survei melalui pengumpulan data berupa wawancara kepada penyelenggara layanan, wawancara masyarakat, observasi ketampakan fisik (tangible) dan pembuktian dokumen pendukung standar pelayanan. Penilaian dilakukan pada kurun waktu Agustus-November 2022. 

“Bagi yang dapat penilaian hijau saya minta untuk dipertahankan dan jangan lengah. Lalu untuk yang kuning tolong berbenah agar menjadi lebih baik lagi kedepannya,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih merinci peningkatan jumlah instansi yang masuk zonasi hijau di tahun 2022 sebesar 52,96% dibanding tahun 2021.

Ia menyebutkan di tahun 2021, jumlah instansi yang masuk zonasi hijau sebanyak 179 instansi, naik menjadi 272 instansi di tahun 2022.

“Sedangkan zonasi kuning mengalami penurunan dari 316 instansi di tahun 2021 menjadi 250 instansi di tahun 2022. Kemudian zonasi merah juga mengalami penurunan, dari 92 instansi di tahun 2021 menjadi 64 instansi di tahun 2022,” bebernya.

Dalam kesempatan tersebut Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kalsel dianugerahi penghargaan Ombudsman RI yang masuk dalam Zona Hijau Penilaian Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik tahun 2022.

DPMPTSP merupakan satu dari tiga satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lingkungan Pemerintah Provinsi Kalsel yang mendapat penilaian oleh Ombudsman Perwakilan Kalsel tahun lalu dan masuk dalam zona hijau bersama 26 unit instans lainya se Kalsel. Sedangkan dua SKPD lainnya, Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial, masih dalam zona kuning.

Penyerahan piagam penghargaan penilaian hasil kepatuhan dari Ombudsman RI ini dihadiri Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor melalui Asisten Bidang Administrasi Umum Setdaprov Kalsel Subhan Nor Yaumil.

“Konsentrasi kita kedepan akan kami dorong terus agar masuk ke zona hijau, nantinya akan dilakukan supervisi oleh Biro Organisasi,” timpal Subhan Nor Yaumil.

Sesuai arahan ombudsman ujarnya, konsentrasi yang akan dilakukan soal penyelesaian aduan masyarakat dan berkaitan mall administrasi.

“Zona kuning ini satu tahap lagi, mudahan tahun depan bisa kita kejar zona hijau,” tukasnya.(wasaka.kalselprov.go.id/Ar)


Lebih baru Lebih lama