![]() |
| RAMAI: Kegiatan Konsultasi Publik II Paparan Akhir Penyusunan Dokumen RPPLH, senin (1/12/2025) di Aula Setda Lantai I - Foto Dok Nett |
TOPRILIS.COM, KALTENG- Bupati Barito Utara (Barut) H. Shalahuddin melalui Staf Ahli Bupati Bidang Perekonomian dan Keuangan Hery Jhon Setiawan, menegaskan bahwa penyusunan dokumen Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) merupakan instrumen vital dalam memastikan pembangunan daerah berjalan seimbang antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan.
Hal itu disampaikannya saat membuka kegiatan Konsultasi Publik II Paparan Akhir Penyusunan Dokumen RPPLH, senin (1/12/2025) di Aula Setda Lantai I.
Kegiatan juga dihadiri sejumlah pejabat dari kementerian, pemerintah provinsi, unsur Forkopimda, akademisi, tokoh adat, tokoh masyarakat, pelaku usaha, komunitas lingkungan, serta insan media.
Kepala Kementerian Lingkungan Hidup beserta Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) juga hadir secara daring melalui Zoom Meeting. Sementara itu, tim penyusun dari LPPM Universitas Lambung Mangkurat yang dipimpin Baharuddin, S.Kel., M.Si, turut mengikuti kegiatan secara langsung di Muara Teweh.
“Tantangan pembangunan kita semakin kompleks. Aktivitas ekonomi seperti pertambangan, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur memberikan manfaat, tetapi juga berpotensi menimbulkan tekanan serius terhadap lingkungan apabila tidak dikelola dengan baik,” tegas Hery Jhon Setiawan.
Ia menyoroti sejumlah ancaman lingkungan yang kini semakin nyata, seperti menurunnya kualitas air dan udara, berkurangnya tutupan hutan, peningkatan volume limbah, hingga efek perubahan iklim yang dirasakan masyarakat setiap hari.
Menurut dia RPPLH menjadi dokumen strategis jangka panjang selama 30 tahun yang akan menjadi dasar penyusunan RPJPD dan RPJMD Kabupaten Barut.
“RPPLH bukan hanya memenuhi amanat regulasi, tetapi merupakan komitmen nyata pemerintah daerah untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan hidup,” ujarnya.
Lebih lanjut dirinya juga menekankan bahwa penyusunan RPPLH bukanlah akhir dari proses, melainkan langkah awal dalam menciptakan tata kelola lingkungan yang bijaksana.
“Pembangunan yang kita jalankan harus berpihak pada keberlanjutan. Kita ingin memastikan ruang hidup yang aman dan berkualitas, tidak hanya untuk hari ini, tetapi juga bagi generasi mendatang,” tambahnya.
Dirinya juga mengajak seluruh peserta, baik dari unsur pemerintah, akademisi, pelaku usaha, maupun masyarakat, untuk aktif memberikan masukan dalam proses konsultasi publik ini.
“Semua ini tidak akan berarti jika hanya pemerintah yang bergerak. Kita harus melangkah bersama, bersinergi, dan berbagi tanggung jawab dalam menjaga lingkungan di Bumi Iya Mulik Bengkang Turan yang kita cintai ini,” timpalnya lagi.
Dirinya juga memberikan apresiasi kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Barut dan seluruh pihak yang telah bekerja keras menyelenggarakan kegiatan konsultasi publik ini.
“Saya mengucapkan terima kasih atas kerja keras jajaran DLH sehingga kegiatan hari ini berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi perencanaan pembangunan lingkungan daerah kita,” tutupnya.
Sumber: Nett
