Pemerintah Siapkan Rp 20 Triliun untuk Peternakan Rakyat

PETERNAKAN RAKYAT: Program peternakan rakyat ini ini akan melibatkan koperasi desa, peternak lokal, serta organisasi dan asosiasi terkait guna meningkatkan produksi protein nasional - Foto Net.

TOPRILIS.COM, JAKARTA - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) menggelar dialog bersama Menteri Pertanian membahas penguatan sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan rakyat sebagai bagian dari strategi ketahanan pangan nasional dan pembangunan ekonomi berbasis desa.

Pembahasan dalam dialog ini antara lain perihal peningkatan produksi, hilirisasi, serta penguatan struktur industri agar lebih seimbang dan berkelanjutan.

Wakil Ketua Umum HKTI Bidang Peternakan, Cecep M. Wahyudin, menjelaskan bahwa salah satu isu yang dibahas adalah struktur pasar industri perunggasan yang saat ini masih didominasi oleh segelintir pelaku besar.

“Saat ini market share industri ayam didominasi oleh dua sampai tiga perusahaan besar dengan penguasaan lebih dari 70 persen. Program ini dirancang untuk membangun struktur yang lebih seimbang, dengan target penguasaan pasar sekitar 27 persen pada tahun ketiga dan keempat,” ujar Cecep.

Menurut Cecep, pencapaian target tersebut dilakukan melalui pembangunan infrastruktur terintegrasi yang direncanakan secara bertahap, mulai dari sisi hulu hingga hilir.

“Konsepnya ada pembangunan yang benar-benar dari nol dan terintegrasi, mulai dari grandparent stock, parent stock, pabrik pakan, obat-obatan dan vaksin, hingga cold storage dan rumah potong ayam,” jelasnya.

Siapkan Rp 20 Triliun

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menegaskan bahwa pemerintah terus mendorong penguatan seluruh subsektor pertanian, termasuk tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan, dengan memastikan negara hadir dalam peningkatan produksi dan penyediaan sarana pendukung.

Dalam konteks peternakan, Sudaryono menyampaikan pemerintah menyiapkan investasi Rp 20 triliun untuk memperkuat peternakan rakyat, khususnya sektor perunggasan.

“Dana Rp20 triliun ini akan diinvestasikan untuk kebutuhan pakan, indukan atau bibit, obat-obatan, vaksin, dan sarana produksi lainnya yang akan disebar ke berbagai wilayah,” kata Sudaryono.

Ia menambahkan, program ini akan melibatkan koperasi desa, peternak lokal, serta organisasi dan asosiasi terkait guna meningkatkan produksi protein nasional.

Menteri Pertanian Amran Sulaeman menegaskan bahwa pemerintah mendorong hilirisasi dan integrasi di sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing nasional.

Dalam sektor peternakan, Amran menjelaskan pembangunan integrative farming di industri ayam akan dilakukan melalui penugasan kepada BUMN dengan dukungan pendanaan investasi nasional.

“Infrastruktur integrative farming akan dibangun dari hulu sampai hilir melalui BUMN, mulai dari pembibitan, pabrik pakan, hingga rumah potong dan rantai pendingin,” ujar Amran.

Ia menambahkan, pembangunan dilakukan secara bertahap dan ditargetkan dapat diselesaikan dalam kurun waktu sekitar tiga tahun, dengan proyeksi peningkatan pangsa pasar secara signifikan pada tahun ketiga dan keempat.

Melalui dialog ini, HKTI dan Kementerian Pertanian menegaskan komitmen bersama untuk memperkuat pertanian, perkebunan, dan peternakan rakyat melalui peningkatan produksi, hilirisasi, dan penguatan struktur industri, guna menjaga ketahanan pangan nasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis desa.(liputan6.com/elh)

Muhammad Elhami

“sesobek catatan di antara perjalanan meraih yang kekal dan memaknai kesementaraan; semacam solilokui untuk saling mengingatkan, saling menguatkan, berbagi keresahan dan kegetiran, keindahan dan kebahagiaan, agar hidup menjadi cukup berharga untuk tidak begitu saja dilewatkan”

Lebih baru Lebih lama