Electriciteam Raih Juara 1 LKTIN ITASE 6.0 di Purwokerto

JUARA: Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) ITASE 6.0 pada 15 November 2025 menjadi ajang pembuktian Electriciteam SMKN 1 Paringin - Foto Dok Electriciteam SMKN 1 Paringin.

TOPRILIS.COM, KALSEL - Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) ITASE 6.0 pada 15 November 2025 menjadi ajang pembuktian Electriciteam SMKN 1 Paringin.

Di antara puluhan tim SMA/SMK se-Indonesia, mereka hadir dengan inovasi ALAN BERINO, alat pengaman drop tegangan berbasis Arduino yang disempurnakan pada sistem kendali, mekanisme, dan fitur informatif.

Persiapan mereka dimentori secara teknis oleh Mustika dan dibimbing oleh Suhada, serta didukung Dasprianti dan Izuddin Syarif.


Suhada mengatakan, inovasi ini berangkat dari persoalan nyata, drop tegangan yang berpotensi merusak peralatan warga di Balangan.

Dengan kemampuan mendeteksi, mengamankan, dan memberi notifikasi, ALAN BERINO menjadi solusi praktis sekaligus edukatif.

"Kualitas inilah yang membawa Electriciteam ke 5 besar finalis nasional, melanjutkan tren prestasi mereka di Purwokerto," ungkapnya.

Menurutnya, perjalanan menuju final sangat melelahkan: darat menuju Banjarbaru, terbang ke Surabaya, lanjut darat ke Kediri untuk program MOVE, kemudian lima hingga enam jam perjalanan lagi menuju Purwokerto.

"Tantangan fisik, termasuk Maulana yang beberapa kali mabuk perjalanan, tidak mengurangi fokus tim," katanya.

Dukungan Light Community 21 (LC21) dan Sintelnas97 menjadi fondasi semangat mereka, mulai dari teknis hingga logistik.

Di sesi final, para juri menguji ketelitian metodologi dan relevansi riset. Rentetan pertanyaan justru memperlihatkan ketegasan pemahaman tim terhadap inovasi yang mereka usung.

"Hasilnya membanggakan Electriciteam meraih Juara 1 LKTIN ITASE 6.0. Meski tidak dapat menerima penghargaan langsung karena jadwal kepulangan yang sudah ditetapkan lebih awal, kebanggaan mereka tidak berkurang sedikit pun," jelasnya.


Sebelum kembali ke Kalimantan, tim menyempatkan diri mengunjungi Ibu Sus Herinah, guru SMKN 1 Paringin yang telah purna tugas dan juga guru dari Suhada.

Mereka disambut hangat oleh beliau dan suaminya, Pak Karim Suadi, layaknya keluarga yang kembali pulang. Perbincangan mengenai pendidikan, pengalaman, dan nasihat yang diberikan menjadi momen bermakna bagi seluruh anggota tim.

"Perjalanan ini juga menyisakan pelajaran personal: Maulana belajar menjaga tanggung jawab meski kondisi fisik menurun, Keila memahami beratnya mengelola keuangan tim, dan Hasan membuktikan bahwa inisiatif adalah kunci kekompakan," sebutnya.

Sementara itu, apresiasi datang dari berbagai pihak. Dasprianti, Kaprogli Teknik Ketenagalistrikan, menyebut capaian ini bukti bahwa sekolah sederhana pun dapat bersaing di tingkat nasional berbekal kesungguhan dan etos kerja.

Ia mendorong tim untuk terus berkarya dan membawa dampak positif. Dari Sintelnas97,  Eravany Widyanggari yang berasal dari Jakarta menegaskan kebanggaan dan dukungan penuh bagi langkah inovatif siswa SMKN 1 Paringin, seraya mengingatkan pentingnya menjaga kekompakan dan berbagi manfaat bagi generasi berikutnya, serta menjadi motivasi untuk terus mengembangkan potensi diri yang lebih tinggi lagi.

Electriciteam menutup perjalanan ini dengan catatan prestasi yang lahir dari perpaduan inovasi, ketangguhan, dan dukungan komunitas yang solid. Sebuah kisah vokasi yang ringkas namun kuat, sekaligus menjadi sumber inspirasi.(rls/elhami)

Muhammad Elhami

“sesobek catatan di antara perjalanan meraih yang kekal dan memaknai kesementaraan; semacam solilokui untuk saling mengingatkan, saling menguatkan, berbagi keresahan dan kegetiran, keindahan dan kebahagiaan, agar hidup menjadi cukup berharga untuk tidak begitu saja dilewatkan”

Lebih baru Lebih lama