![]() |
| DANGKAL: Kondisi sungai Plahana yang sudah mulai dangkal - Foto Dok Nett |
TOPRILIS.COM, KALTENG- Penanganan banjir di wilayah Kecamatan Teweh Tengah, khususnya kawasan KM 38 Desa Sei Rahayu I, terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Utara (Barut).
Salah satunya terbaru Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) melalui Bidang Sumber Daya Air (SDA) telah melaksanakan normalisasi Sungai Plahana ke arah Sungai Brioi sebagai bagian dari percepatan program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Barut.
Hal ini tentunya sejalan saat pasca peninjauan banjir beberapa waktu lalu oleh Bupati Barut Shalahuddin bersama Wakil Bupati Barut Felix Sonadie Y Tingan, Sekda Muhlis, serta sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Upaya ini dilakukan untuk mengoptimalkan aliran air dan meminimalisir genangan banjir yang selama ini sering terjadi dan berlangsung lama.
Peninjauan tersebut juga menjadi langkah awal dalam memastikan kondisi masyarakat terdampak serta mencari solusi jangka panjang agar bencana banjir tidak terus berulang setiap musim hujan.
Kepala Dinas PUPR Barut M Iman Topik menyampaikan bahwa pihaknya telah menindaklanjuti instruksi Bupati dengan melakukan koordinasi teknis di lapangan dan persiapan pelaksanaan Survey Investigasi Desain (SID).
“Kami sudah mulai melakukan langkah-langkah awal sesuai arahan Bupati. Tim dari Bidang Sumber Daya Air telah turun untuk melakukan identifikasi awal titik-titik rawan banjir, termasuk rencana detail normalisasi lanjutan. Hasil dari SID nantinya akan menjadi dasar perencanaan teknis dalam penanganan jangka panjang,” jelas Iman Topik, Sabtu (8/11/2025).
Ia menambahkan, program normalisasi Sungai Plahana ini merupakan bagian dari komitmen Dinas PUPR untuk mendukung program prioritas 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Barito Utara dalam menanggulangi persoalan banjir secara berkelanjutan.
"Dengan adanya langkah konkret dan sinergi lintas sektor ini, diharapkan permasalahan banjir yang selama ini melanda beberapa kawasan di Kecamatan Teweh Tengah dapat segera teratasi, serta memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat sekitar," jelasnya.
Sebelumnya, Bupati Barut Shalahuddin menegaskan bahwa penanganan banjir harus dilakukan secara menyeluruh dan berbasis kajian teknis yang matang.
“Kita perlu tahu akar masalahnya melalui kajian teknis, sehingga solusi yang diterapkan benar-benar efektif. Saya minta Dinas PUPR segera melakukan langkah-langkah awal penanganan agar permasalahan banjir tidak terus berulang setiap musim hujan,” tambah Shalahuddin.
Dirinya juga menekankan pentingnya langkah cepat, terukur, dan berkelanjutan dari seluruh jajaran terkait agar penanganan banjir tidak hanya bersifat sementara, tetapi mampu memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
Sumber: Nett
