Bangkit dari Stroke, Berlari, dan Menemukan Hidup Kembali

SEMANGAT SEHAT: Agent of Change di program Industrial Hygiene & Occupational Health (IHOH) PT Adaro Indonesia, Tatahadi mengajak rekan-rekan karyawan untuk menjaga kesehatan - Foto Dok Adaro Indonesia.

TOPRILIS.COM, KALSEL - Tiga tahun lalu, dunia Tatahadi Prayitno seakan runtuh. Tubuh yang biasanya sigap bekerja di lapangan tiba-tiba tak lagi bisa digerakkan. Langkahnya goyah, tangannya kaku, dan ia hanya bisa terpaku dalam ketakutan. 

Vonis dokter singkat, stroke. Dalam sekejap kehidupan yang penuh gerak berubah menjadi keterbatasan. 

“Rasanya masa depan berhenti di situ,” kenangnya.

Desember 2022, menjadi bulan yang tak pernah ia lupakan. Dari seorang pekerja bagian Plant Maintenance yang terbiasa menuntaskan pekerjaan dengan fisik bugar, ia mendadak harus menerima kenyataan pahit, berjalan tak lagi bisa tanpa bantuan. 

Perasaan sedih, takut, dan hilang percaya diri datang silih berganti. Ada momen ia benar-benar merasa hidupnya selesai. Namun di tengah keterpurukan, sebuah bisikan hati terus meneguhkan. 

“Saya harus mulai dari awal kembali,” itulah tekad yang akhirnya menjadi titik balik.

Perjuangan dimulai dari hal sederhana, mulai dari belajar berjalan tiap hari, keliling kompleks perumahan sejauh 200 meter, jogging, hingga akhirnya bisa berlari.

Hari-hari itu penuh gejolak. Ada saat ia merasa kuat, ada pula saat ia ingin menyerah. Tapi ketika mengingat anak-anaknya, sang putri berusia 22 tahun dan putranya yang baru menginjak 12 tahun, ia menemukan alasan untuk tetap berjuang. 

Seperti yang ia akui, “Jika ingin terus hidup bersama keluarga dan melihat anak-anak tumbuh besar, maka saya harus berjuang memperbaiki diri.”

Dalam masa sulit, Tatahadi menemukan arti sebenarnya dari kata “support system.” Istri yang setia mendampingi, anak-anak yang selalu menyemangati, rekan kerja di PT Adaro Indonesia yang memberikan dukungan penuh, hingga sahabat-sahabat komunitas yang peduli kesehatan. 

Semua hadir, membuatnya tidak merasa sendirian. “Mereka memberi semangat, menemani proses dan membuat saya merasa tidak sendirian,” ungkapnya.

Ketika fisiknya mulai pulih, Tatahadi mencari olahraga yang bisa jadi sahabat baru. Pilihannya jatuh pada lari. 

“Saat berlari, saya merasa bebas, saya merasa hidup kembali,” tuturnya.

Kini, kondisinya jauh membaik. Ia sudah kembali aktif bekerja, bahkan rutin mengikuti berbagai ajang lari di wilayah Kalimantan Selatan. Lebih dari menjaga kebugaran, ia merasa terpanggil untuk berbagi pengalaman. 

Sebagai Agent of Change di program Industrial Hygiene & Occupational Health (IHOH) PT Adaro Indonesia, Tatahadi mengajak rekan-rekan karyawan untuk menjaga kesehatan. 

Seperti yang ia sampaikan, “Agar mau menjaga kesehatan sejak dini, agar tidak mengalami apa yang pernah saya alami.”

Perjalanan Tatahadi membuktikan bahwa stroke bukan akhir segalanya. Justru dari titik terendah itu, ia menemukan kekuatan baru. Baginya, setiap langkah kecil menuju pola hidup sehat adalah investasi besar untuk masa depan. 

“Perjalanan hidup sehat setelah stroke memang tidak mudah, tapi bukan berarti mustahil,” katanya. 

Kisahnya menjadi pengingat bahwa kesehatan adalah anugerah, dan tugas kita adalah menjaganya sebaik mungkin. 

“Setiap orang punya kesempatan kedua untuk hidup lebih bermakna,” tuturnya.(PT Adaro Indonesia/elh)

Muhammad Elhami

“sesobek catatan di antara perjalanan meraih yang kekal dan memaknai kesementaraan; semacam solilokui untuk saling mengingatkan, saling menguatkan, berbagi keresahan dan kegetiran, keindahan dan kebahagiaan, agar hidup menjadi cukup berharga untuk tidak begitu saja dilewatkan”

Lebih baru Lebih lama