Pemerintah Imbau Pelaku Usaha Tetap Tenang

IMBAUAN PEMERINTAH: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengimbau pelaku usaha untuk tetap tenang dan optimistis di tengah tekanan domestik - Foto Net.

TOPRILIS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengimbau pelaku usaha untuk tetap tenang dan optimistis di tengah tekanan domestik. Hal ini terkait pascademonstrasi yang berlangsung selama beberapa hari terakhir di Indonesia sehingga membuat situasi politik memanas.

Ia menegaskan, seluruh pihak memiliki tanggung jawab moral menjaga roda perekonomian agar lapangan kerja tetap terjaga dan kesejahteraan masyarakat terlindungi.

"Suasana kondusif perlu dijaga untuk meminimalkan dampak terhadap perekonomian nasional, termasuk di pasar modal," kata Airlangga dalam Konferensi Pers Terkait Perkembangan Perekonomian Terkini di Bursa Efek Indonesia, Senin, 1 September 2025.

Menurut Airlangga, kondisi ekonomi Indonesia masih berada di jalur positif, sehingga stabilitas harus menjadi prioritas bersama.

Pemerintah, lanjutnya, terus berkomunikasi aktif dengan emiten, anggota bursa, dan investor untuk memastikan rencana investasi tetap berjalan sesuai jadwal. Aspirasi masyarakat dijamin dalam negara demokrasi, namun perlu disalurkan melalui cara yang baik dan konstruktif.

"Pemerintah berkomitmen menjaga stabilitas, menghormati aspirasi masyarakat, dan bersikap responsif terhadap perkembangan yang ada,” tegas dia.

IHSG dibuka tertekan

Pascademonstrasi di sejumlah wilayah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai perdagangan awal pekan dengan tekanan jual signifikan. Pada pembukaan perdagangan Senin, 1 September 2025 pukul 09.02 WIB, IHSG anjlok 3,51 persen atau turun 274,55 poin ke level 7.555,94.

Aktivitas transaksi terpantau cukup ramai, dengan volume perdagangan mencapai 2,805 miliar saham, total nilai transaksi sekitar Rp2,499 triliun, dan frekuensi perdagangan sebanyak 176.122 kali.(metrotvnews.com/elh)

Muhammad Elhami

“sesobek catatan di antara perjalanan meraih yang kekal dan memaknai kesementaraan; semacam solilokui untuk saling mengingatkan, saling menguatkan, berbagi keresahan dan kegetiran, keindahan dan kebahagiaan, agar hidup menjadi cukup berharga untuk tidak begitu saja dilewatkan”

Lebih baru Lebih lama