Gandeng Jepang dan AS, Indonesia Siap Bangun PLTN

BANGUN PLTN: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa pemerintah bersama Jepang dan Amerika Serikat telah menuntaskan studi kelayakan (feasibility study/FS) terkait pengembangan reaktor modular kecil (Small Modular Reactor/SMR) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) - Foto Net.

TOPRILIS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa pemerintah bersama Jepang dan Amerika Serikat telah menuntaskan studi kelayakan (feasibility study/FS) terkait pengembangan reaktor modular kecil (Small Modular Reactor/SMR) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).

Menurut Airlangga, energi nuklir akan menjadi salah satu solusi penyediaan energi bersih di Indonesia. Namun, ia menekankan proses pembangunan membutuhkan waktu cukup panjang, yakni sekitar tujuh hingga delapan tahun.

“(Energi nuklir) ini juga menjadi salah satu (pengembangan proyek kerja sama) yang kemarin sudah di MoU (Memorandum of Understanding/Nota Kesepahaman)-kan dengan Amerika dan Jepang, yang mana (terkait) teknologinya. Sekarang feasibility study-nya sudah selesai,” jelas Airlangga dikutip dari Antara, Rabu (17/9/2025).

Tahap selanjutnya, pemerintah akan menyiapkan perizinan konstruksi dan legalitas lain yang dibutuhkan. Airlangga menambahkan, teknologi SMR mampu menghasilkan listrik hingga 700 Megawatt (MW) dalam kurun empat tahun.

“Dan kalau kita mau naikkan lagi skalanya, dia (teknologi tersebut) seperti cartridge (tangki penyimpanan) yang bisa ditambahkan dari 70 MW menjadi 140 MW, (dan dari) 140 MW menjadi 220 MW,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan peta jalan pengembangan PLTN telah disusun hingga 2034 dengan kapasitas mencapai 500 MW. Dari total tersebut, 250 MW akan dibangun di Sumatera dan sisanya di Kalimantan dengan memanfaatkan teknologi SMR.

Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, juga disebut memiliki potensi uranium sebesar 24.112 ton yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar reaktor nuklir.

Adapun pengembangan PLTN ini akan dikerjakan oleh PT PLN Indonesia Power, anak usaha PLN, bekerja sama dengan perusahaan asal AS, NuScale Power LLC, serta perusahaan asal Jepang, JGC Corporation.(liputan6.com/elh)

Muhammad Elhami

“sesobek catatan di antara perjalanan meraih yang kekal dan memaknai kesementaraan; semacam solilokui untuk saling mengingatkan, saling menguatkan, berbagi keresahan dan kegetiran, keindahan dan kebahagiaan, agar hidup menjadi cukup berharga untuk tidak begitu saja dilewatkan”

Lebih baru Lebih lama