![]() |
SILATURRAHMI: PT Adaro Indonesia menerima kunjungan silaturahmi dari Pemerintah Kabupaten Barito Selatan di Kantor Dahai, Balangan - Foto Dok Adaro Indonesia. |
TOPRILIS.COM, KALSEL - PT Adaro Indonesia menerima kunjungan silaturahmi dari Pemerintah Kabupaten Barito Selatan di Kantor Dahai, Balangan, pada Selasa (5/8).
Kunjungan yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Barito Selatan Khristianto Yudha ini menjadi momentum untuk memperkuat hubungan kerja sama, khususnya dalam bidang pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.
Direktur Operasional PT Adaro Indonesia Wahyu Sulistiyo menyampaikan bahwa hubungan yang harmonis antara Adaro dan Pemerintah Barito Selatan selama ini tidak terlepas dari dukungan yang diberikan.
“Kunjungan ini merupakan stimulus yang kami harapkan dapat menjadikan hubungan yang baik dan harmonis. Kami berharap bisa terus support, sehingga operasional kami lancar dan dapat memberi kontribusi yang baik bagi Barito Selatan,” ujarnya.
Wahyu juga menegaskan komitmen Adaro dalam menjalankan program-program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di wilayah Barito Selatan.
Program tersebut termasuk program pemberian beasiswa, operasi katarak gratis, penanganan stunting, pembinaan UMKM, serta distribusi perlengkapan sekolah.
"Tahun ini kami akan fokus pada peningkatan sarana prasarana pendidikan di Jenamas dan Dusun Hilir, melanjutkan pengobatan gratis katarak, serta penguatan wirausaha UMKM,” tambahnya.
Wakil Bupati Barito Selatan Khristianto Yudha mengapresiasi kontribusi Adaro, terutama melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dinilai memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
“Alhamdulillah selama ini sudah banyak dibantu, saya harap kontribusi seperti ini tetap bisa dilanjutkan,” katanya.
Sementara itu, External Relations Division Head PT Adaro Indonesia Rinaldo Kurniawan menjelaskan bahwa program CSR Adaro disusun berdasarkan lima pilar: pendidikan (Nyalakan Ilmu), ekonomi (Nyalakan Sejahtera), kesehatan (Nyalakan Raga), budaya (Nyalakan Budaya), dan lingkungan (Nyalakan Lestari).
Ia juga menyoroti pentingnya sinergi antara Adaro dan pemerintah daerah dalam merumuskan program.
"Kami bersama tim perumus dari Pemkab Barito Selatan memastikan tidak ada tumpang tindih antara program CSR Adaro dan program pemerintah,” ungkap Rinaldo.
Ia menambahkan, saat ini Adaro mulai mengembangkan program persiapan pasca operasional perusahaan dengan fokus pada penguatan potensi desa, khususnya di wilayah Ring 1. Pemetaan terhadap 85 desa, termasuk di Barito Selatan, telah selesai dilakukan pada 2024.
“Kami ingin ketika operasional tambang berhenti nanti, desa-desa ini bisa mandiri dan tidak mengalami guncangan sosial ekonomi,” tandasnya.(PT Adaro Indonesia/elh)