![]() |
EDUKASI KEUANGAN: Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar resmi meluncurkan Kampanye Nasional Berantas Scam dan Aktivitas Keuangan Ilegal - Foto Net. |
TOPRILIS.COM, JAKARTA - Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar resmi meluncurkan Kampanye Nasional Berantas Scam dan Aktivitas Keuangan Ilegal. Program ini didesain sebagai gerakan bersama untuk memperkuat perlindungan masyarakat dari maraknya penipuan digital dan keuangan ilegal yang merugikan.
Mahendra kemudian membeberkan tiga tujuan utama dari kampanye ini. Pertama, memperkuat komitmen seluruh anggota Satgas PASTI (Satgas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal) dalam memberantas penipuan.
Kedua, meningkatkan kolaborasi antar otoritas, lembaga, dan industri jasa keuangan. Ketiga, membangun kesadaran publik melalui kampanye masif dan berkelanjutan. OJK juga menggandeng berbagai platform digital global seperti Meta, Google, dan TikTok untuk menyebarkan pesan edukatif.
"Kampanye ini menjadi momentum nasional untuk mempercepat penanganan penipuan, memperkuat literasi masyarakat, dan mendorong partisipasi aktif industri," kata Mahendra dalam acara Kampanye Nasional Berantas Scam dan Aktivitas Keuangan Ilegal, di Hotel Raffles Jakarta, Selasa (19/8).
Mahendra mengatakan, langkah nyata, pesan edukasi terkait penipuan kini mulai disampaikan melalui berbagai saluran, mulai dari aplikasi mobile banking hingga mesin ATM di seluruh Indonesia. Dengan cara ini, informasi dapat langsung diterima masyarakat di titik-titik interaksi keuangan sehari-hari.
Lebih dari itu, kampanye ini juga dijadikan wadah untuk memperluas kerja sama dengan mitra internasional. Menurut Mahendra, penipuan keuangan adalah fenomena lintas negara yang memerlukan sinergi global, baik melalui pertukaran informasi, harmonisasi regulasi, hingga penegakan hukum bersama.
Berantas Scam dengan Tingkatkan Literasi Publik
Dia menegaskan bahwa keberhasilan memberantas scam hanya bisa dicapai dengan literasi publik yang kuat serta kolaborasi lintas lembaga.
OJK berharap masyarakat semakin waspada, industri keuangan semakin berintegritas, dan negara mampu menjaga stabilitas sistem keuangan. Kampanye ini juga menjadi sarana memperkuat ekosistem keuangan yang inklusif dan berkeadilan.
"Melalui kampanye ini, kita ingin membangun ekosistem keuangan yang tidak hanya lebih aman, tapi juga lebih inklusif dan berkeadilan," ujarnya.
Dukungan Lembaga dan Sinergi Nasional
Dalam kesempatan itu, Mahendra menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung upaya pemberantasan penipuan. Satgas PASTI, Kementerian Komunikasi dan Digital, PPATK, BNPT, hingga BSSN disebut memiliki peran strategis dalam pengawasan, analisis, penindakan, serta takedown aktivitas ilegal di ruang digital.
PPATK, misalnya, telah memberikan laporan analisis atas transaksi mencurigakan yang menjadi dasar langkah hukum lebih lanjut. BNPT turut mengingatkan akan potensi keterkaitan penipuan keuangan dengan tindak terorisme. Sementara BSSN berperan dalam kemampuan teknis untuk meretas dan menutup akun-akun ilegal.
"Semua tadi dapat dilakukan hanya berdasarkan semangat komitmen kuat dan kerjasama dan sinergi yang terus-menerus dibangun ke depan," pungkasnya.(merdeka.com/elh)
Tags
Bisnis