Masyarakat Diminta Mewaspadai Kejahatan Digital yang Semakin Kompleks

WASPADA: Masyarakat diminta mewaspadai kejahatan digital yang semakin kompleks. Khususnya, terkait digital fraud yang memanfaatkan celah ranah siber - Foto Net.

TOPRILIS.COM, JAKARTA - Masyarakat diminta mewaspadai kejahatan digital yang semakin kompleks. Khususnya, terkait digital fraud yang memanfaatkan celah ranah siber.

“Digital fraud bukan ancaman masa depan, melainkan realitas hari ini. Serangan terus berkembang, dan respons kita tidak bisa hanya mengandalkan teknologi semata," kata Managing Partner Governance Risk Control & Technology Consulting RSM Indonesia Angela Simatupang, dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu, 6 Agustus 2025.

Hal tersebut diungkap Angela dalam forum diskusi yang digagas Ikatan Auditor Intern Bank (IAIB) bersama RSM Indonesia. Menurut Angela, kewaspadaan mesti ditingkatkan khususnya oleh penyedia.

"Diperlukan integrasi antara audit internal, manajemen risiko, dan fungsi teknologi dalam membangun sistem pertahanan yang berkelanjutan,” ujar Angela.

Partner Governance Risk Control Consulting RSM Indonesia GMB Daniel Probo sepakat dengan hal itu. Dia membeberkan tiga tren utama risiko fraud di sektor jasa keuangan.

Pertama, serangan terhadap new account creation, logins, dan payment systems. Daniel menekankan pentingnya penerapan kerangka tata kelola dan pemantauan terintegrasi untuk memperkuat pencegahan dan deteksi.

“Mencermati digital fraud ini penting untuk know your enemy, sense atas risikonya, pahami perkembangan teknologi terkini, dan telusuri akar masalahnya. Semua ini bisa dicapai dengan pengetahuan yang tepat dan terus diperbarui,” kata Daniel. 

Partner Technology Consulting RSM Indonesia Kemal Alfadin menyampaikan gambaran skenario umum kejahatan digital finansial. Hal tersebut dilakukan sindikat melalui empat tahapan, yakni kolaborasi, penciptaan identitas palsu, pemanfaatan akun, dan penarikan besar-besaran (bust-out).

“Setiap tindakan fraud kini jauh lebih canggih, dan selalu berevolusi. Untuk mencegahnya, diperlukan pendekatan lintas fungsi,” kata Kemal.(metrotvnews.com/elh)

Muhammad Elhami

“sesobek catatan di antara perjalanan meraih yang kekal dan memaknai kesementaraan; semacam solilokui untuk saling mengingatkan, saling menguatkan, berbagi keresahan dan kegetiran, keindahan dan kebahagiaan, agar hidup menjadi cukup berharga untuk tidak begitu saja dilewatkan”

Lebih baru Lebih lama