Prabowo Ajak Rakyat Rajin Makan Ikan

SUMBER PROTEIN: Presiden Prabowo Subianto mendorong masyarakat agar lebih banyak mengonsumsi ikan sebagai sumber protein utama - Foto Net.

TOPRILIS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto mengajak masyarakat untuk menjadikan ikan sebagai sumber utama protein dalam konsumsi sehari-hari. Ia menekankan bahwa komoditas perikanan lebih terjangkau dibandingkan sumber protein lainnya.

"Tiap keluarga harus makan protein yang cukup. Kalau bisa ikan yang nilai proteinnya lebih baik," ungkap Presiden Prabowo saat meresmikan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) di Klaten, Jawa Tengah.

Dalam kesempatan ini, ia juga menginstruksikan agar desa nelayan dilengkapi dengan gudang berpendingin (cold storage) dan pabrik es untuk menjaga kualitas perikanan dalam proses distribusi. Dengan adanya fasilitas ini, Presiden berharap hasil perikanan dapat dinikmati oleh seluruh keluarga di Indonesia.

"Desa nelayan akan punya pendingin yang lebih besar untuk bikin es dan menjaga ikan. Ini untuk rantai distribusi," tambahnya.

Di sisi lain, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, meyakini bahwa program Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih akan memberikan dampak positif bagi ekonomi masyarakat pesisir dan pembudidaya di tanah air.

Menurutnya, peran Kopdeskel Merah Putih akan mampu meningkatkan produksi serta penyerapan hasil perikanan. Ia optimis bahwa indeks konsumsi ikan di kalangan generasi muda akan meningkat. KKP juga memiliki program Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) yang bekerja sama dengan Kopdeskel Merah Putih sebagai pengelola usaha.

"Memperkuat ekonomi nelayan dan pembudidaya melalui Kopdeskel Merah Putih berarti juga memperkuat kesehatan anak-anak Indonesia," jelas Menteri Trenggono dalam siaran resmi KKP di Jakarta, Selasa (22/7).

Selain itu, ia menambahkan bahwa melalui KNMP, KKP akan membangun berbagai fasilitas seperti gudang beku, pabrik es, kendaraan berpendingin, coolbox, sarana pasca panen, serta pusat kuliner ikan di desa-desa nelayan dan daerah perikanan budidaya.

Pada hari Senin, 21 Juli 2025, Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan 80 ribu Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di Klaten, Jawa Tengah. Acara ini dianggap sebagai momen penting dalam usaha memperkuat ekonomi kerakyatan yang berbasis pada prinsip gotong royong.

Prabowo menegaskan bahwa koperasi merupakan alat yang krusial untuk memberdayakan kelompok-kelompok yang selama ini dianggap lemah dalam sistem ekonomi nasional.

"Hari ini adalah memang hari yang bersejarah. Kita mulai suatu usaha besar," ungkap Prabowo di hadapan ribuan peserta yang hadir. Ia menambahkan bahwa koperasi bukanlah pilihan yang populer di kalangan para pengusaha yang sudah mapan secara ekonomi.

Bagi mereka, biasanya lebih memilih untuk mendirikan perusahaan terbatas atau korporasi besar. Prabowo menjelaskan bahwa semangat koperasi tidak hanya sekadar struktur kelembagaan ekonomi, melainkan juga mencerminkan solidaritas dan persatuan.

Koperasi, menurutnya, menjadi simbol perjuangan kolektif untuk mengubah ketertinggalan menjadi kekuatan ekonomi yang berdaulat.

Peluncuran Kopdes Merah Putih ini diharapkan menjadi langkah awal kebangkitan ekonomi desa yang mandiri. Dengan adanya peluncuran ini, pemerintah mendorong seluruh lapisan masyarakat desa untuk aktif berpartisipasi dalam koperasi, sehingga dapat membentuk ekosistem ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Pemerintah berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan koperasi melalui berbagai kebijakan dan fasilitas strategis.

Presiden Prabowo mengibaratkan koperasi seperti lidi. Ia menjelaskan bahwa satu lidi itu lemah, tidak kuat, dan tidak memiliki arti. Namun, ketika puluhan atau ratusan lidi digabungkan, mereka akan membentuk sapu yang kuat dan bermanfaat. Analogi ini mencerminkan semangat koperasi yang bertujuan untuk menyatukan kekuatan individu demi menciptakan dorongan ekonomi yang lebih besar.

"Koperasi adalah alatnya orang lemah. Alatnya bangsa yang lemah. Tapi konsepnya sederhana. Sama dengan konsep lidi. Satu lidi lemah, tidak kuat, tidak ada artinya satu lidi," ujarnya.(merdeka.com/elh)

Muhammad Elhami

“sesobek catatan di antara perjalanan meraih yang kekal dan memaknai kesementaraan; semacam solilokui untuk saling mengingatkan, saling menguatkan, berbagi keresahan dan kegetiran, keindahan dan kebahagiaan, agar hidup menjadi cukup berharga untuk tidak begitu saja dilewatkan”

Lebih baru Lebih lama