Pemerintah Berencana Terbitkan Kangaroo Bond Agustus 2025

RENCANAKAN: Pemerintah berencana menerbitkan Kangaroo Bond, surat utang dalam bentuk mata uang dolar Australia, pada Agustus 2025 - Foto Net.

TOPRILIS.COM, JAKARTA - Pemerintah berencana menerbitkan Kangaroo Bond, surat utang dalam bentuk mata uang dolar Australia, pada Agustus 2025.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, pihaknya sedang melakukan pertemuan dengan investor di Australia sebagai bagian dari persiapan penerbitan Kangaroo Bond.

Kepastian penerbitan Kangaroo Bond nantinya akan dipengaruhi oleh informasi dan timbal balik dari pertemuan investor serta hasil penilaian yang sangat hati-hati terhadap kondisi pasar.

“Apabila kondisi semuanya baik, kami berencana melakukan (penerbitan) pada bulan Agustus (2025),” ujar dia dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) melansir Antara di Jakarta, Senin (28/7/2025).

Penerbitan Kangaroo Bond merupakan salah satu hasil penguatan kerja sama bilateral usai pertemuannya dengan Menteri Keuangan Australia Jim Chalmers di sela Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Afrika Selatan.

Kedua pihak berkomitmen untuk memperkuat kerja sama Indonesia-Australia, salah satunya dengan mulai menerbitkan diversifikasi pembiayaan Kangaroo Bond.

Namun, Sri Mulyani menekankan penerbitan Kangaroo Bond akan dilakukan secara sangat hati-hati, mengingat penerbitan ini merupakan yang pertama. “Mengenai ukuran dan lainnya, ditunggu sampai keputusan dilakukan,” ujarnya.

Terkait rencana penerbitan Dim Sum Bond, obligasi berdenominasi yuan China, Sri Mulyani menyatakan pihaknya akan menggunakan pendekatan yang serupa.

Namun, kepastiannya akan diungkapkan pada semester II mendatang. “Waktunya di tahun 2025 ini dan tetap sesuai dengan strategi penerbitan surat berharga negara (SBN) 2025. Tentu kami masih akan melihat perkembangan dari penerimaan, belanja, dan situasi di kuartal III dan IV. Tapi, karena ini semester II, jadi nanti akan kami pertimbangkan secara sungguh-sungguh pada semester II,” tuturnya.(liputan6.com/elh)

Muhammad Elhami

“sesobek catatan di antara perjalanan meraih yang kekal dan memaknai kesementaraan; semacam solilokui untuk saling mengingatkan, saling menguatkan, berbagi keresahan dan kegetiran, keindahan dan kebahagiaan, agar hidup menjadi cukup berharga untuk tidak begitu saja dilewatkan”

Lebih baru Lebih lama