TOPRILIS.COM, KALSEL - Berasal dari SMKN 1 Paringin, sekolah kecil yang berjarak sekitar 180 km dari ibu kota provinsi Kalimantan Selatan, Electriciteam tumbuh dengan segala keterbatasan yang ada.
Meski demikian, mereka tetap menunjukkan impian besar dan semangat yang luar biasa. Mereka rela meluangkan waktu libur untuk belajar, berlatih, dan berinovasi dengan penuh kesabaran di bawah bimbingan guru dan pendamping, serta dukungan dari Light Community dan anggota Electriciteam lainnya.
Tim inti terdiri dari Ahmad Hasan, Keila Moh. Aqilqa, Mustika, dan M. Rizky Aditya. Dibimbing oleh Suhada, serta didampingi oleh Dasprianti dan Izuddin Syarif, mereka mengerjakan proyek AKURAT (Alat Ukur Keasaman Air Terpadu/Advanced Kit for Unified pH and Acidity Testing) sejak akhir 2024 untuk menjawab masalah serius tentang kualitas air sungai yang digunakan masyarakat khususnya di daerah kabupaten Balangan.
Pembimbing Suhada, Rabu (9/7/2025) mengatakan, AKURAT dirancang untuk mendeteksi pH air sungai secara real-time, memberikan alarm peringatan dini, dan mengirimkan notifikasi (pesan) otomatis melalui aplikasi Blynk maupun WhatsApp kepada masyarakat pengguna air atau pihak berwenang.
Ia mengungkapkan, komitmen Electriciteam dengan pegangan teguh akan nilai dedikasi, loyalitas, dan integritas dalam seluruh proses pengerjaan proyek membuahkan hasil pada ajang internasional Ciena Solution Challenge Sustainability Awards 2025 yang diselenggarakan oleh Digital Promise di Washington DC, Amerika Serikat.
Digital Promise sendiri merupakan organisasi nirlaba independen yang didirikan dengan otorisasi Kongres AS dan didukung Departemen Pendidikan AS, untuk mendorong inovasi pendidikan melalui teknologi, riset, dan kemitraan demi meningkatkan kualitas belajar.
"Melalui kompetisi ini, peserta ditantang untuk merancang solusi teknologi yang benar-benar memberikan dampak positif bagi masyarakat," katanya.
Pembimbing Suhada, Rabu (9/7/2025) mengatakan, AKURAT dirancang untuk mendeteksi pH air sungai secara real-time, memberikan alarm peringatan dini, dan mengirimkan notifikasi (pesan) otomatis melalui aplikasi Blynk maupun WhatsApp kepada masyarakat pengguna air atau pihak berwenang.
"Teknologi ini bertujuan membantu masyarakat memantau kualitas air sungai sehari-hari sehingga dapat mencegah dampak negatif akibat ketidaktahuan penggunaan air yang terlalu asam atau basa, yang bisa memicu masalah kesehatan, kerusakan lingkungan, serta mengganggu sektor perikanan hingga ekonomi lokal," jelasnya.
Ia mengungkapkan, komitmen Electriciteam dengan pegangan teguh akan nilai dedikasi, loyalitas, dan integritas dalam seluruh proses pengerjaan proyek membuahkan hasil pada ajang internasional Ciena Solution Challenge Sustainability Awards 2025 yang diselenggarakan oleh Digital Promise di Washington DC, Amerika Serikat.
Digital Promise sendiri merupakan organisasi nirlaba independen yang didirikan dengan otorisasi Kongres AS dan didukung Departemen Pendidikan AS, untuk mendorong inovasi pendidikan melalui teknologi, riset, dan kemitraan demi meningkatkan kualitas belajar.
"Melalui kompetisi ini, peserta ditantang untuk merancang solusi teknologi yang benar-benar memberikan dampak positif bagi masyarakat," katanya.
Ciena Solution Challenge yang berlangsung dari September 2024 hingga Mei 2025 ini diikuti oleh siswa SMA/sederajat dan melibatkan guru dengan total 62 tim dari 24 negara di dunia.
Pada sesi YouthMade Festival, Electriciteam mewakili Indonesia tergabung dalam grup 1 bersama dengan peserta dari Turki, Filipina, India, dan Lebanon dalam mempresentasikan proyek AKURAT secara daring di hadapan para dewan juri dan peserta lainnya.
"Meski dilakukan secara daring, tim harus mengupayakan presentasi proyek tetap dilaksanakan sesuai jadwal yaitu 6 Mei 2025 pukul 21.00 WITA (13.00 Waktu AS)," ujarnya.
Berkomunikasi dengan perbedaan waktu antar negara tersebut merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi mereka.
Menurutnya, Electriciteam juga berkesempatan untuk mengenal siswa-siswa dari berbagai belahan dunia, sekaligus memperkenalkan potensi Balangan dan Indonesia kepada dunia internasional.
"Dalam ajang tersebut, Electriciteam meraih penghargaan Awardee (Top 20) Ciena Solution Challenge Sustainability Awards 2025 dan Best Application of Technology to Benefit Society," ungkapnya.
Penghargaan yang diraih Electriciteam SMKN 1 Paringin lanjutnya, bukan hanya menjadi kebanggaan bagi semua pihak yang terlibat, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa keterbatasan tidak pernah menjadi penghalang untuk melahirkan inovasi yang bermanfaat luas bagi masyarakat.
Seluruh proses pengerjaan proyek yang dijalankan oleh tim juga didukung penuh oleh Syahruddin, S.Pd., M.T., selaku Plt. Kepala SMKN 1 Paringin. Melalui AKURAT, dapat dilihat seberapa pentingnya daya juang dan kemampuan berpikir kritis oleh tim terhadap batasan dan hal disekitar, sehingga dapat memunculkan inovasi, kreatifitas dan kolaborasi yang baik guna solusi dari permasalahan yang didapatkan.
"Akhirnya, langkah kecil namun konsisten dapat membawa tim untuk mulai dikenal oleh dunia," pungkasnya.(rls/elhami)
Tags
Kabupaten Balangan