![]() |
SOSIALISASI ODOL: Pemilik kendaraan, pemilik barang, hingga jasa angkutan jadi target sosialisasi truk lebih dimensi dan muatan (over dimension and over load/ODOL) - Foto Net. |
TOPRILIS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggalakkan sosialisasi truk lebih dimensi dan muatan (over dimension and over load/ODOL) mulai 1 Juni 2025. Pemilik kendaraan, pemilik barang, hingga jasa angkutan jadi target sosialisasi tersebut.
Pelaksana Harian (Plh) Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kemenhub, Ahmad Yani menyampaikan sosialisasi ini akan dilakukan selama satu bulan ke depan. Setelah itu, dilanjutkan tahap peringatan hingga penindakan.
"Sosialisasi ditargetkan kepada pelaku industri atau pemilik barang dan pelaku jasa pengangkutan atau pemilik kendaraan sebagai pihak terdepan dalam pendistribusian logistik barang sesuai dengan data sebaran komoditas yang paling sering berpotensi melanggar,” kata Yani dalam keterangannya, Kamis (5/6/2025).
Yani menyebut tahap awal sosialisasi hingga penindakan truk ODOL dilakukan di tiga lokasi utama. Di antaranya Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.
"Pelaksanaan sosialisasi, peringatan, sampai dengan penindakan difokuskan pada tiga cluster utama, di antaranya pelabuhan penyeberangan, jalan tol, dan kawasan industri, khususnya pilot project pada wilayah Banten, DKJ, dan Jawa Barat,” ucapnya.
Upaya tersebut diharapkan mampu mencapai target pemerintah zero ODOL pqda 2026 mendatang. Mengingat lagi sejumlah bahaya dari operasional truk ODOL. "Seperti yang kita ketahui bersama bahwa kendaraan seperti itu menimbulkan permasalahan-permasalahan, baik risiko kecelakaan, kemacetan, kerusakan jalan hingga menyebabkan penggunaan BBM yang sangat besar,” tegas dia.
Tahapan Penanganan Truk ODOL
Selanjutnya, Yani menyampaikan ada sejumlah langkah dalam penanganan truk ODOL ke depan. Hal itu ditandai dengan proses sosialisasi sejak awal Juni 2025.
Berikutnya dilanjutkan dengan tahap peringatan, penindakan, perbaikan fasilitas penimbangan, hingga integrasi data.
"Pemerintah berkomitmen akan membuat langkah-langkah strategis yang diawali dengan sosialisasi, selanjutnya pelaksanaan tahap peringatan, tahap penindakan, perbaikan fasilitas penimbangan, hingga integrasi data dokumen kelengkapan kendaraan barang secara elektronik. Ini langkah kolaboratif dan sinergis yang sangat bagus untuk diterapkan,” tutur Yani.
Perlu Kerja Sama
Yani menuturkan, pentingnya keterlibatan semua pemangku kepentingan dan mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan lalu lintas yang bebas dari kendaraan lebih muatan dan lebih dimensi demi keselamatan bersama.
"Pemerintah menyampaikan apresiasi kepada Korlantas Polri yang sudah memulai dengan tahap sosialisasi dengan mengerahkan seluruh jajaran," ucap dia.
"Pada kesempatan ini kami juga memohon dukungan maksimal dari seluruh elemen masyarakat untuk mendukung program Bebas Kendaraan Lebih Dimensi dan Muatan karena ini kepentingan bersama, sehingga kecelakaan yang menyebabkan korban tidak terulang lagi,” pungkas Yani.(liputan6.com/elh)
Tags
Bisnis