OJK Minta Gen Z Kuasai Blockchain dan AI

PERAN STRATEGIS: OJK sebut Gen Z memiliki peran strategis sebagai katalis transformasi digital sektor keuangan Indonesia - Foto Net.

TOPRILIS.COM, JAKARTA - Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi, menekankan bahwa kehadiran teknologi seperti blockchain, artificial intelligence, dan big data telah menghadirkan berbagai peluang sekaligus tantangan baru dalam pengelolaan keuangan.

Hasan menyebutkan bahwa generasi muda, khususnya Gen Z, memiliki peran strategis sebagai katalis transformasi digital sektor keuangan Indonesia.

“Gen Z memiliki peran penting sebagai agen perubahan dan ujung tombak transformasi digital di Indonesia Timur. Literasi keuangan digital bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mendasar untuk menghadapi ekosistem keuangan yang terus berkembang,” ujar Hasan dalam meningkatkan literasi keuangandigital melalui kegiatan Digital Financial Literacy (DFL) yang diselenggarakan di Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong, Papua Barat, Rabu (28/5/2025).

Waspada Penipuan

Hasan juga mengingatkan mahasiswa untuk bijak dalam mengelola keuangan digital dan mewaspadai potensi penipuan di era layanan keuangan berbasis teknologi.

Ia pun menggaris bawahi bahwa saat ini angka penipuan di keuangan digital masih tinggi, karena literasi keuangan masyarakat Indonesia juga masih tergolong rendah. 

Data dari Indonesia Anti Scam Center (IASC) per Maret 2025 mencatat hampir 80.000 laporan penipuan keuangan dengan kerugian mencapai Rp1,7 triliun. Oleh karena itu, pemahaman mengenai legalitas, logika investasi, dan risiko harus menjadi dasar masyarakat sebelum memilih produk keuangan digital.

Lebih lanjut, Hasan menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi wujud nyata dari upaya OJK untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia, termasuk kawasan timur, guna memastikan bahwa transformasi digital di sektor keuangan dapat dioptimalisasi secara merata.(liputan6.com/elh)

Muhammad Elhami

“sesobek catatan di antara perjalanan meraih yang kekal dan memaknai kesementaraan; semacam solilokui untuk saling mengingatkan, saling menguatkan, berbagi keresahan dan kegetiran, keindahan dan kebahagiaan, agar hidup menjadi cukup berharga untuk tidak begitu saja dilewatkan”

Lebih baru Lebih lama