Kementerian UMKM Luncurkan Pasar Tradisional Berbasis AI, Bisa Cashless

DIGITALISASI PASAR: Kementerian UMKM bekerja sama dengan Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) dan platform MPStore meluncurkan program Digitalisasi Pasar Tradisional Berbasis Artificial Intelligent (AI) - Foto Net.

TOPRILIS.COM, JAKARTA - Kementerian UMKM bekerja sama dengan Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) dan platform MPStore meluncurkan program Digitalisasi Pasar Tradisional Berbasis Artificial Intelligent (AI).

Acara peluncuran berlangsung di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (27/5/2025) kemarin. Melalui program ini transaksi jual beli di pasar tradisional dapat dilakukan dengan cara nontunai atau Cashless.

Menteri UMKM Maman Abdurahman menyatakan, selama ini pasar tradisional selalu diidentikkan dengan tempat jual beli yang kumuh dan minim sentuhan teknologi. Sehingga transaksi yang dilakukan antara pedagang dan pembeli masih tradisional dengan uang kartal.

Padahal, pasar tradisional justru menjadi pusat kegiatan ekonomi masyarakat yang memiliki peran penting dalam perekonomian negara.

"Diperlukan terobosan dengan optimalisasi teknologi digital dalam transaksi jual beli di pasar tradisional. Dengan cara tersebut diharapkan transaksi di pasar tradisional akan meningkat di tengah isu pelemahan daya beli masyarakat," kata Maman dalam keterangan tertulis, Rabu (28/5/2025).

Lebih lanjut, ia juga menegaskan tidak meminta para pedagang di pasar untuk meninggalkan pola bertransaksi secara tradisional. Tetapi justru dengan menambah pola jualannya dengan memanfaatkan platform digital.


17.443 Pasar Tradisional se-Indonesia

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pasar tradisional di Indonesia diperkirakan sekitar 17.443 unit pada 2024. Dengan masuk ke ekosistem digital, para pedagang pasar tradisional diharapkan omzet hariannya akan meningkat dua kali lipat.

Selain itu daya saing dan pangsa pasar juga akan naik seiring dengan semakin baiknya ekosistem digital yang dibangun oleh pemerintah dengan pihak terkait lainnya.

"Kami akan lakukan pendidikan digitalisasi ini kepada pedagang pasar lainnya di enam provinsi. Mudah-mudahan ke depan bisa diperluas ke provinsi lain di seluruh Indonesia dan memberikan manfaat bagi UMKM khususnya para pedagang pasar," imbuh Maman.

Kembangkan Super App

Untuk menyempurnakan digitalisasi yang diterapkan, Kementerian UMKM juga mengembangkan Super App berupa SAPA UMKM. Yang memungkinkan pengusaha UMKM dapat bertransaksi, memasarkan, hingga masuk dalam rantai pasok global.

"Sambil jalan kami siapkan platform besar SAPA UMKM agar terintegrasi semua UMKM itu. Melalui peluncuran ini menjadi bagian dari yang nantinya akan diintegrasikan pada Super App itu," kata Menteri UMKM.

Ia berharap ke depan para pedagang pasar tradisional dapat menyesuaikan diri dan terlibat langsung di dalam ruang digital. Sehingga bisnis yang dijalankan dapat berjalan dengan efektif dan efisien serta daya saingnya meningkat. "Ini menunjukkan bahwa digitalisasi tidak hanya meningkatkan pendapatan, tetapi juga membuka peluang pekerjaan baru," pungkasnya.(liputan6.com/elh)

Muhammad Elhami

“sesobek catatan di antara perjalanan meraih yang kekal dan memaknai kesementaraan; semacam solilokui untuk saling mengingatkan, saling menguatkan, berbagi keresahan dan kegetiran, keindahan dan kebahagiaan, agar hidup menjadi cukup berharga untuk tidak begitu saja dilewatkan”

Lebih baru Lebih lama