![]() |
WAWANCARA : Kepala BI Fadjar Majardi didamping Kadiskominfo Muslim - (foto:mckalsel) |
TOPRILIS.COM, KALSEL – Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Selatan resmi membuka Festival Antasari 2025, Selasa (27/5), melalui seremoni Kick Off di Gedung Mahligai Pancasila, Banjarmasin. Gelaran ini menjadi simbol komitmen kolektif untuk mempercepat transformasi digital ekonomi di Banua.
Kepala Perwakilan BI Kalsel, Fadjar Majardi, menegaskan bahwa digitalisasi bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan utama masyarakat. Karena itu, penguatan ekosistem pembayaran digital menjadi langkah strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
“Teknologi digital sudah menjadi bagian dari aktivitas harian dan pola transaksi masyarakat. Membangun sistem pembayaran digital yang inklusif dan merata adalah fondasi percepatan ekonomi digital,” ujar Fadjar.
Ia memaparkan sejumlah capaian penting. Berdasarkan indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) semester II 2024, seluruh pemda di Kalsel telah meraih penilaian baik. Bahkan, Pemprov Kalsel dinobatkan sebagai DP2TD Terbaik se-Kalimantan, sementara Kota Banjarmasin menempati posisi ketiga terbaik regional.
Dari sisi transaksi digital, pertumbuhan pesat tercatat hingga April 2025:
-
Merchant QRIS di Kalsel mencapai 451.000, naik 25% dari tahun lalu,
-
Pengguna QRIS menembus 763.000 penduduk, meningkat hampir 16%,
-
Volume transaksi QRIS Januari–April 2025 sudah menembus 15 juta transaksi.
“Data ini mencerminkan tingginya antusiasme masyarakat Kalsel terhadap digitalisasi, sekaligus keberhasilan sinergi antara BI, pemda, pelaku usaha, dan masyarakat,” kata Fadjar.
Festival Antasari 2025 akan berlangsung hingga November, menghadirkan berbagai agenda seperti lomba antar Penyedia Jasa Pembayaran (PJP), kompetisi antar anggota TP2DD, serta edukasi literasi digital. Kegiatan ini juga akan terintegrasi dengan Indonesia Digital Month pada Agustus.
“Festival ini bukan sekadar seremonial. Ini momen apresiasi atas kemajuan digitalisasi di Banua. Mari perkuat sinergi untuk masa depan ekonomi digital Kalsel,” tutup Fadjar.(rls/tiwi)