![]() |
BERSYUKUR: Saniah bersyukur rumahnya menjadi satu diantara 26 rumah yang didata Komunitas Balangan Center (SBC) yang dibedah oleh Adaro Group - Foto Dok PT Adaro Indonesia. |
TOPRILIS.COM, KALSEL- Saniah (69) tersenyum begitu lepas. Ia menyambut tim Media Relations Adaro yang mengunjungi rumahnya. Rumah Saniah yang didiami beberapa cucu ini baru saja dibongkar. Atapnya diganti, begitu juga lantai dan dindingnya. Huniannya dibuat lebih layak agar cucu dan anak perempuannya yang tinggal bersamanya aman di dalamnya.
“Alhamdulillah, rumah ini diperbaiki, saya senang. Banyak yang diganti dan sekarang lebih nyaman,” ujar Saniah, Selasa (15/4) di rumahnya di Kecamatan Paringin, Balangan.
Nenek Saniah, begitu akrab disapa, mengatakan dirinya hanya seorang tua yang tak punya apa-apa untuk memiliki hunian layak. Suaminya telah lama berpulang. Dia jalani keseharian hanya mengendalkan keterampilan memijat yang didapat secara turun temurun. Dari jasa pijat digunakan buat membeli makanan sehari-hari untuk cucu dan dua anaknya yang senasib dia, janda.
“Saya berterima kasih, rumah saya sudah diperbaiki perusahaan. Saya bersyukur dan senang sekali,” ucap Saniah.
“Tiap hari selalu ada orang minta tolong. Ada yang ‘tasilahu’ urat, ada juga yang ‘talimbah’ tulang. Ada juga yang sekadar capek,” jelas Saniah.
Pada masa mudanya, Saniah tak pernah berniat menjalani sebagai tukang urut. Hingga pada suatu hari, di antara tidur dan tidak dirinya didatangi oleh sepasang suami isteri. Kedua orang itu memintanya meneruskan keahlian memijat dari leluhur terdahulu.
Paska mimpi itu seseorang yang hendak beranak meminta tolong untuk dibidani, namun Saniah menolak. Berselang hari datang lagi orang dengan keluhan terkilir, lagi – lagi ditolaknya. Namun ketika itulah tiba – tiba kedua tanganya bengkak tak bisa digerakkan. Sudah dikasih obat dan ramuan kampung, tetap saja tangannya belum tersembuhkan.
Dalam perenungannya, teringat pesan orang yang hadir dalam mimpi beberapa waktu lalu. Ketika itulah hatinya membatin dan bersedia meneruskan keahian leluhur dalam pemijatan. Ia jalani dengan ketulusan. Tiap orang meminta tolong, dia layani sepenuhnya. Akhirnya keikhlasannya itu menjadi obat bagi tangannya. Bengkak itu pun sirna dan tersembuhkan sendirinya.
Hujan tiba – tiba turun. Sepasang suami isteri yang dari tadi duduk menatap air turun di ‘banturan’ menunggu untuk bertemu Nenek Saniah.
PT Adaro Indonesia dan mitra kerjanya telah mewujudkan apa yang tak pernah singgah di benak Saniah. Seorang yang uzur tanpa suami adalah mustahil baginya memperbaiki rumah kecilnya yang lapuk, jika pun ada duit hanya cukup membeli lauk. Tetapi Tuhan pemilik perencana sempurna dalam kehidupan ini. Rumah Saniah menjadi satu diantara 26 rumah yang didata Komunitas Balangan Center (SBC) yang layak dibedah oleh Adaro Group.
“Program ini sinergi Adaro Group dengan Pemda Balangan dalam memangkas kesenjangan. Pelaksanaanya didasarkan pada penerima manfaat agar betul – betul jadi manfaat dan amal jariah bagi yang menjadikan kebijakan ini hadir,” papar H Bahmi, CSR Supervisor PT Adaro Indonesia.(PT Adaro Indonesia/elh)
Tags
PT Adaro Indonesia