![]() |
EDUKASI: Kemenkes berkolaborasi dengan Global Health Strategies menggelar Temu Komunitas dan Pegiat Media Sosial sebagai bagian dari peringatan Pekan Imunisasi Dunia 2025 - Foto Net. |
TOPRILIS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berkolaborasi dengan Global Health Strategies menggelar Temu Komunitas dan Pegiat Media Sosial sebagai bagian dari peringatan Pekan Imunisasi Dunia 2025.
Perhelatan tersebut hadir untuk mengedukasi masyarakat terkait kabar keliru tentang imunisasi, sehingga kerap ditolak.
Berdasarkan data WHO tahun 2023, sebanyak 14,5 juta anak di dunia masih belum mendapatkan imunisasi dasar alias zero dose.
Indonesia memang menunjukkan kemajuan signifikan dari 1,1 juta anak belum diimunisasi pada 2021 menjadi 662 ribu anak pada 2023.
Namun, Indonesia masih menjadi negara dengan jumlah zero dose tertinggi ke-enam di dunia.
Mengusung tema Imunisasi untuk Semua: Dari Kota hingga Pelosok Negeri, acara ini mengajak berbagai pihak bersama-sama menjadi penyebar informasi yang benar sekaligus Duta Imunisasi Digital.
Direktur Imunisasi Kementerian Kesehatan, Prima Yosephine menyebutkan salah satu tantangan terbesar dalam mengejar cakupan imunisasi bukan lagi soal distribusi vaksin atau akses fasilitas.
Melainkan pertarungan narasi dengan informasi palsu menyesatkan tentang imunisasi, sehingga menciptakan ketakutan pada masyarakat.
“Informasi yang tidak benar dan menyesatkan ini pada awalnya akan menimbulkan keraguan, ketakutan, dan pada akhirnya akan menimbulkan penolakan terhadap imunisasi," kata Prima Yosephine dalam keterangan pers, dikutip Selasa (22/4).
Perhelatan tersebut turut melibatkan berbagai komunitas dari berbagai daerah dan latar belakang.
Para peserta diberikan ruang berdiskusi, bertukar pengalaman, dan mempelajari strategi komunikasi efektif untuk melawan disinformasi tentang imunisasi.
Direktur Global Health Strategies Indonesia, Ganendra Awang Kristandya menilai informasi palsu menyebar lebih cepat dari virus.
Dia pun menekankan kekuatan media sosial harus diarahkan untuk menyelamatkan masa depan anak-anak Indonesia.
Perhelatan ini diharapkan dapat menumbuhkan lebih banyak Duta Imunisasi Digital dari berbagai kalangan yang siap menyuarakan pentingnya imunisasi secara konsisten dan inklusif.
“Inilah pentingnya peran komunitas digital untuk menyuarakan fakta. Kita butuh lebih banyak suara yang mendukung imunisasi sebagai hak dasar, bukan sekadar pilihan,” ujar Ganendra. (jpnn.com/elh)
Tags
Nasional