Aplikasi SIMANJA Permudah SKPD Susun Dokumen Anjab ABK 

SOSIALISASI: Kabag Organisasi Setda Balangan, sekaligus Inisiator Simanja, Hj. Ernawati, S.STP, MM saat mensosialisasikan Inovasi Simanja - Foto Dok Bagian Organisasi Setda Balangan.

TOPRILIS.COM, KALSEL - Apabila dokumen analisis jabatan dan analisis beban kerja (Anjab ABK) tidak disusun, maka sejumlah permasalahan akan terjadi. 

Diantaranya tugas dan fungsi jabatan menjadi tidak jelas dan bisa terjadi tumpang tindih tugas antar jabatan, akan mengalami kesulitan untuk mengetahui jumlah pegawai yang dibutuhkan pada masing-masing organisasi perangkat daerah, apabila terjadi kekurangan atau kelebihan pegawai tidak diketahui secara pasti, dan penempatan pegawai tidak optimal sehingga menyebabkan potensi pemborosan anggaran. 

Selain itu, permasalahan lainnya juga adalah akan mengalami kesulitan dalam menyusun dan merencanakan formasi, mengalami hambatan dalam mengisi e-kinerja untuk penilaian kinerja sebagai standard untuk jugas jabatan masing-masing ASN, serta tidak mendukung reformasi birokrasi khususnya sistem merit. 

Kabag Organisasi Setda Balangan, Hj. Ernawati, S.STP, MM, Rabu (23/4/2025) mengatakan, pada tahun 2021-2022 semua penyusunan dokumen Anjab ABK masih menggunakan manual 100%, makanya prosesnya sangat lambat dan memerlukan waktu yang cukup lama, banyak kemungkinan yang cukup tinggi terjadi kesalahan input. 

"Oleh karena itu, dalam rangka efisien dan efektif untuk penyusunan, finalisasi, dan evaluasi serta monitoring dokumen Anjab ABK maka dibuatlah aplikasi Sistem Informasi Manajemen Jabatan (SIMANJA)," ujarnya. 

Lebih lanjut ia mengungkapkan, pada tahun 2023 dari 32 SKPD yang menyusunan dokumen Anjab ABK di aplikasi tersebut masih mengalami kendala dalam penginputan, karena masih tahap pengenalan aplikasi Simanja sehingga hanya 16 SKPD (50%) yang menginput. 

Kemudian ia menjelaskan, aplikasi sistem informasi manajemen jabatan sudah diterapkan di beberapa pemerintah daerah lain. 

"Inovasi SIMANJA dibandingkan dengan yang sudah dilaksanakan di daerah lain interface/ desain tampilan jauh lebih menarik dan interaktif, mudah digunakan dan responsive di berbagai perangkat," ungkapnya. 

Adapun tampilan aplikasi meliputi informasi data analisis jabatan, evaluasi jabatan dan analisis beban kerja, fitur yang disediakan adalah menu referensi syarat (data referensi yang dibutuhkan dalam transaksi analisis jabatan) terdiri dari referensi bakat; refrensi temperamen; referensi minat kerja; refrensi upaya fisik; referensi data; referensi orang; referensi benda; menu refrensi SKPD (unit kerja, sub unit kerja, sub-sub unit kerja, Jabatan), data info jabatan (buat informasi jabatan, analisis jabatan), dan hasil proses. 

"Dapat dikatakan bahwa kebaharuan dan keunggulan dari sebuah sistem informasi manajemen jabatan adalah analisis jabatan dan analisis beban kerja berbasis data real time, sangat memungkinkan untuk bisa diintegrasikan dengan sistem informasi kepegawaian, memungkinkan adanya fitur kolaborasi yang memungkinkan berbagai pihak terlibat di dalam pengelolaan jabatan secara digital, penggunaan interface yang lebih menarik, garansi penerapan keamanan data yang lebih canggih, serta fleksibilitas dalam mengakomodasi perubahan organisasi dan peningkatan volume data di kemudian hari," jelasnya. 

Karena menurutnya, keberadaan dokumen Anjab ABK sangat mempengaruhi penilaian Indeks RB Kabupaten Balangan, khususnya pada evaluasi jabatan dan pemenuhan indeks sistem merit. 

Adapun sejumlah manfaat adanya aplikasi Simanja adalah menyusun struktur organisasi yang jelas berdasarkan tugas, fungsi dan peran jabatan, membantu dalam rekrutmen dan seleksi dengan mengetahui secara spesifik kualifikasi ASN yang dibutuhkan, mendukung sistem manajemen ASN seperti pelatihan, promosi, dan pengembangan karier, menjadi dasar untuk evaluasi jabatan ASN secara periodik. 

"Kemudian juga meningkatkan efisiensi kerja dengan memastikan setiap jabatan memiliki tugas yang jelas dan tidak tumpang tindih, memahami tugas dan tanggung jawabnya secara rinci serta meningkatkan motivasi kerja karena ekspektasi kerja yang jelas, menentukan jumlah ASN yang optimal untuk setiap unit kerja/SKPD, mendukung perencanaan anggaran ASN yang efisien, menjadi dasar acuan dalam pemberian pelatihan, pendidikan kepada ASN sesuai kebutuhan organisasi, efisensi anggaran penggunaan kertas, serta terdokumentasikannya Anjab ABK dalam aplikasi," ungkapnya. 

Maka sesudah menggunakan aplikasi Simanja dalam input Anjab ABK saat ini sudah secara digital sehingga lebih efisien dan efektif untuk penyusunan, finalisasi, dan evaluasi serta monitoring dokumen Anjab ABK. 

Pada tahun 2023, dikarenakan masih proses penyesuaian aplikasi dan data yang di-input ke aplikasi dari 32 SKPD hanya 16 SKPD (50%) yang sudah input. 

"Kemudian pada awal tahun 2024, dari 32 SKPD data yang di-input ke aplikasi, ada 20 SKPD (62,5%) yang sudah input, dan alhamdulillah akhir Desember 2024, 32 SKPD sudah input Anjab ABK ke aplikasi SIMANJA," pungkasnya.(rls/elhami)

Muhammad Elhami

“sesobek catatan di antara perjalanan meraih yang kekal dan memaknai kesementaraan; semacam solilokui untuk saling mengingatkan, saling menguatkan, berbagi keresahan dan kegetiran, keindahan dan kebahagiaan, agar hidup menjadi cukup berharga untuk tidak begitu saja dilewatkan”

Lebih baru Lebih lama