TOPRILIS.COM, KALSEL - Dinas Pertanahan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Balangan gelar Pelatihan Kerajinan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam rangka mendukung program pengurangan sampah melalui Inovasi Rindu Safaat (Rumah Inovasi Daur Ulang mengubah Sampah menjadi Barang Bermanfaat) Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan.
Inisiator Nisa Hairiani, Selasa (12/10/2024) mengatakan, saat ini permasalahan sampah masih menjadi tantangan utama di berbagai daerah, termasuk Kabupaten Balangan. Seiring meningkatnya jumlah penduduk dan kebutuhan hidup, volume sampah yang dihasilkan pun terus bertambah.
"Sampah organik mendominasi hingga 60-70%, sementara sampah anorganik khususnya plastik juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pencemaran lingkungan," ujarnya.
Menurutnya, menjawab tantangan tersebut, Dinas Pertanahan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Balangan meluncurkan inovasi bertajuk “RINDU SAFAAT” (Rumah INovasi Daur Ulang mengubah SAmpah menjadi barang bermanFAAT).
Lebih lanjut ia menjelaskan, program ini mengedepankan sistem pengelolaan sampah berbasis 3R (reduce, reuse, recycle) yang bertujuan mengurangi volume sampah yang dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah.
Inovasi Rindu Safaat dirancang melalui beberapa tahapan, mulai dari penjaringan ide, penyusunan pedoman teknis dan SOP, penetapan payung hukum, hingga sosialisasi dan implementasi di lapangan.
"Uji coba telah dilakukan di sejumlah TPS 3R dari bulan Agustus 2023, seperti di Desa Bungin dan Desa Tundakan dengan melibatkan masyarakat setempat sebagai pelaksana utama pengelolaan sampah," ungkapnya.
Program ini tidak hanya fokus pada pengolahan sampah organik menjadi kompos dan pencacahan sampah plastik, tetapi juga mendorong pembuatan kerajinan tangan dari sampah anorganik yang memiliki nilai ekonomi.
Selain mengelola sampah lanjutnya, RINDU SAFAAT juga memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama anak-anak sekolah mengenai pengelolaan sampah dan daur ulang, hal ini menjadi bagian penting untuk menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini.
"Harapan dari program Rindu Safaat ini adalah mampu mengurangi pencemaran lingkungan, menghemat anggaran pemerintah, dan membantu menurunkan volume sampah yang dibuang ke TPA sehingga memperpanjang umur TPA serta membantu meningkatkan angka pengurangan sampah di Kabupaten Balangan," sebutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanahan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Balangan, Aidinnor, S.Sos., MM menegaskan, bahwa keberhasilan program ini tidak lepas dari kolaborasi antara pemerintah daerah, pengelola TPS 3R, Bank Sampah, dan partisipasi aktif masyarakat. Monitoring dan evaluasi rutin dilakukan setiap tahun guna memastikan program berjalan optimal dan berkelanjutan.
"Melalui inovasi Rindu Safaat, Kabupaten Balangan berharap dapat menjadi contoh daerah lain dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Dengan pendekatan 3R dan edukasi berkelanjutan, diharapkan permasalahan sampah dapat ditekan, lingkungan semakin sehat, dan ekonomi sirkular di tingkat lokal semakin berkembang," harapnya.(rls/elhami)
Tags
INOVDA BALANGAN