Kecamatan Paringin Selatan Turunkan Angka Stunting Dengan Inovasi Panting Gematari

SOSIALISASI: Kecamatan Paringin Selatan mensosialisasikan inovasi Panting Gematari dalam rangka menurunkan angka stunting - Foto Dok Kecamatan Paringin Selatan.

TOPRILIS.COM, KALSEL - Indonesia telah menunjukkan progres penurunan stunting dari 37% pada tahun 2013 menjadi 21,5% pada tahun 2023 (berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia/SKI 2023, yang sebelumnya SSGI).

Namun laju penurunan ini masih dianggap melambat dan belum memenuhi target yang ditetapkan. Keadaan ini tidak jauh berbeda dari Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan yang menghadapi tantangan signifikan dalam upaya penurunan prevalensi stunting.

Camat Paringin Selatan, Riza Kurniawan, Rabu (5/6/2024) mengungkapkan, berdasarkan data menunjukkan bahwa pada tahun 2018, prevalensi stunting di Balangan merupakan yang tertinggi di Kalimantan Selatan, yaitu mencapai 34,4%. Pada Tahun 2021 dan 2022 presentase ini mengalami penurunan secara bertahap menjadi 32,3% dan 29,8%.

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Balangan di tahun 2023 telah menargetkan penurunan angka stunting menjadi 20%. Namun, berdasarkan hasil survey Status Gizi Indonesia Tahun 2023, prevalensi stunting di Kabupaten Balangan belum mencapai target.

Oleh karena itu, dalam konteks penanggulangan stunting, telur (khususnya telur ayam) muncul sebagai komoditas pangan yang menjanjikan. Secara nutrisional, telur merupakan sumber protein hewani berkualitas tinggi (nilai biologis 100) yang mengandung kesembilan asam amino esensial dalam proporsi optimal untuk kebutuhan manusia.

Selain itu, telur kaya akan berbagai mikronutrien penting seperti vitamin D (penting untuk metabolisme kalsium dan kesehatan tulang), vitamin B12 (berperan dalam perkembangan neurologis dan pembentukan sel darah merah), selenium (antioksidan dan mendukung fungsi tiroid), dan kolin (prekursor neurotransmitter asetilkolin yang krusial untuk perkembangan otak dan fungsi memori).

"Kecamatan Paringin Selatan ikut andil terus berupaya membantu pemerintah dalam percepatan penurunan stunting diantaranya adalah melakukan penguatan komitmen dan koordinasi lintas sektor dengan mengeluarkan regulasi yang mengamanatkan percepatan stunting sebagai tugas bersama,  pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) serta mendorong konvergensi intervensi dari berbagai sektor," ujarnya.

Selain itu, Kecamatan Paringin Selatan juga telah meluncurkan sebuah inovasi strategis dalam upaya penurunan stunting, yaitu Panting Gematari (Paringin Selatan Melawan Stunting dengan Gemar Makan Telur/Ikan Setiap Hari).

Inisiator Megawati menjelaskan, inovasi ini selaras dengan langkah utama pemerintah dalam intervensi gizi sensitif, khususnya melalui peningkatan akses pangan bergizi dan aman berupa makanan tambahan berprotein hewani, seperti telur dan ikan.

"Panting Gematari tidak hanya berfokus pada aspek gizi, tetapi juga mendukung visi Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Nomor 4, yang mengutamakan penguatan pembangunan sumber daya manusia. Dengan mendorong konsumsi telur dan ikan secara rutin, inovasi ini secara langsung berkontribusi pada peningkatan kesehatan, gizi, dan pada akhirnya, mendukung prestasi serta kesetaraan gender melalui penguatan peran perempuan dan pemuda dalam keluarga," ungkapnya.

Masih menurutnya, inovasi Panting Gematari mengalami pengembangan inovasi dalam hal protein hewani yang menjadi sasaran. Dimana asalnya protein yang diberikan adalah telur dan ikan, untuk saat ini difokuskan ke telur saja.

Hal ini berdasarkan evaluasi kemudahan keluarga dalam memperoleh protein hewani tersebut (telur). Pengembangan lainnya adalah melakukan kolaborasi dengan kader posyandu desa dan pemerintahan Desa untuk memanfaatkan telur dalam pemberian  menu PMT di posyandu.

"Alhamdulillah kami telah mengukur dampak dan penerima inovasi ini, dilakukan survey terhadap 50 keluarga penerima maafaat di wilayah Kecamatan Paringin Selatan. 

Dari hasil survey tersebut menunjukan bahwa 86% keluarga merasa terbantu dengan adanya inovasi ini, khususnya dalam hal pemahaman menu sehat dan penyalahgunaan pola makan harian," ujar dia.

Bahkan berdasarkan, data penurunan stunting tahun 2024. Salah satu keberhasilan dalam penurunan stunting di wilayah Kecamatan Paringin Selatan berdasarkan  hasil audit berjumlah dari yang telah ditargetkan sudah mencapai 20%.

"Untuk itu kedepannya diharapkan melalui kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan mitra terkait angka penurunan stunting di Kecamatan Paringin Selatan dapat terus menurun dan mencapai target nasional," harapnya.(rls/elhami)

Muhammad Elhami

“sesobek catatan di antara perjalanan meraih yang kekal dan memaknai kesementaraan; semacam solilokui untuk saling mengingatkan, saling menguatkan, berbagi keresahan dan kegetiran, keindahan dan kebahagiaan, agar hidup menjadi cukup berharga untuk tidak begitu saja dilewatkan”

Lebih baru Lebih lama