Jelang Puncak Haji 2024, Jemaah Diminta Tak Bepergian Keluar Kota Makkah

IMBAUAN: PPIH Arab Saudi mengeluarkan Surat Edaran (SE) ditujukan kepada jemaah yang telah berada di Makkah untuk tidak melakukan perjalanan ke luar kota jelang puncak haji - Foto Net.

TOPRILIS.COM, JAKARTA - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengeluarkan Surat Edaran (SE) ditujukan kepada jemaah yang telah berada di Makkah maupun yang akan tiba untuk tidak melakukan perjalanan ke luar kota perhajian menjelang puncak haji.

Edaran diterbitkan seiring kebijakan Pemerintah Arab Saudi yang semakin memperketat pemeriksaan di check point pintu masuk Kota Makkah.

"Demi keselamatan dan kenyamanan jemaah, PPIH melalui perangkat kloter, Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) dan petugas lainnya mengimbau jemaah agar tidak keluar Kota Makkah sebelum puncak haji," kata Anggota Media Center Kementerian Agama, Widi Dwinanda melalui keterangan resmi, diterima Rabu (05/06/2024).

Pasalnya, kata Widi, Jemaah yang melaksanakan ziarah ke luar kota perhajian dikhawatirkan mendapat kendala saat hendak masuk kembali ke Kota Makkah karena pemeriksaan ketat yang dilakukan pada check point pintu masuk kota.

Selain itu, Widi mengingatkan agar jemaah yang ketika keluar hotel menuju ke Masjidil Haram agar membawa identitas pengenal berupa smart card, gelang identitas atau paspor.

"Mengingat cuaca panas, saat ke luar hotel, jemaah agar selalu mengenakan alat pelindung diri (APD) berupa topi lebar, payung atau kaca mata hitam untuk menghindari sinar UV matahari, membawa air minum agar tidak dehidrasi," ucap dia.

Menurut Widi, hingga pukul 01.00 WIB, Rabu (5/6/2024) ini jemaah haji yang sudah tiba di Tanah Suci berjumlah 178.324 orang yang terbagi dalam 454 kelompok terbang.

"Jemaah yang wafat berjumlah 43 orang, dengan rincian, wafat di Embarkasi 3 orang, di Madinah 16 orang, di Makkah 22 orang, dan di Bandara 2 orang. Seluruh jemaah haji wafat akan dibadalhajikan," katanya.(liputan6.com/elh)

Muhammad Elhami

“sesobek catatan di antara perjalanan meraih yang kekal dan memaknai kesementaraan; semacam solilokui untuk saling mengingatkan, saling menguatkan, berbagi keresahan dan kegetiran, keindahan dan kebahagiaan, agar hidup menjadi cukup berharga untuk tidak begitu saja dilewatkan”

Lebih baru Lebih lama