Santunan Kematian Lebih Cepat dan Mudah Disalurkan Melalui Inovasi Basantan

SOSIALISASI: Jajaran Kecamatan Lampihong saat mensosialisasikan inovasi Basantan - Foto Istimewa.


TOPRILIS.COM, KALSEL - Penyaluran dana santunan kematian sering kali lambat diterima oleh ahli waris sehingga menimbulkan keluhan dan berdampak kepada ketidakpercayaan masyarakat kepada pemerintah.

Camat Lampihong, Murdiansyah, Kamis, 14 Maret 2023 mengatakan, penyebab keterlambatan santunan kematian diterima ahli waris antara lain adalah parat desa yang lambat menyampaikan berkas permohonan ke kecamatan, berkas permohonan yang disampaikan aparat desa sering tidak lengkap, serta informasi tentang adanya kematian lambat diterima oleh kecamatan.

Menurutnya, santunan kematian bagi penduduk miskin memberikan dampak bagi yang ditinggalkan diantaranya membantu meringankan beban biaya pemakaman dan mengurangi kesedihan bagi keluarga yang ditinggalkan.

"Di banyak daerah, masih banyak masyarakat yang menghadapi kesulitan finansial saat ditinggal anggota keluarga, terutama dari kalangan prasejahtera. Beban biaya pemakaman yang tak terduga seringkali menambah derita dan bisa menjerumuskan keluarga ke dalam kemiskinan ekstrem," ujarnya.

Meskipun lanjutnya, sudah ada berbagai program bantuan sosial, mekanisme penyalurannya kerap kali kompleks, tidak terintegrasi, atau belum sepenuhnya menjangkau mereka yang paling membutuhkan secara cepat dan tepat waktu, terutama dalam momen genting seperti kematian.

Oleh karena itu, lanjutnya, inovasi di tingkat kecamatan menjadi krusial karena posisinya yang terdekat dengan masyarakat dan memiliki potensi besar untuk merespons kebutuhan mendesak secara lebih adaptif.

"Dengan menginisiasi program santunan kematian, kecamatan tidak hanya mengisi kekosongan perlindungan sosial yang ada, tetapi juga menunjukkan komitmen nyata pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan yang empati dan responsif," katanya.

Pada akhirnya, bantuan santunan kematian dari kecamatan bukan hanya soal nominal uang, melainkan upaya strategis untuk memperkuat jaring pengaman sosial, meringankan beban masyarakat di saat paling rentan, dan mewujudkan birokrasi yang benar-benar melayani.

"Atas dasar latar belakang masalah inilah, kami membentuk inovasi Basantan (Bantuan Santunan Kematian)," ungkapnya.

Inovator Rudy Haryadi menjelaskan, Basantan adalah cara baru dalam mempermudah dan memercepat proses penyaluran santunan kematian kepada ahli waris yakni melalui penyederhanaan prosedur dan kecepatan layanan, memanfaatkan potensi teknologi untuk verifikasi data yang efisien serta pencairan dana yang tidak berbelit.

"Inovasi ini dapat dirancang dengan prosedur yang lebih sederhana, persyaratan yang transparan, dan kecepatan pencairan yang memungkinkan keluarga berduka mendapatkan dukungan finansial segera tanpa terbebani birokrasi berbelit," jelasnya.

Inovasi Basantan menawarkan keunggulan dan kebaharuan signifikan karena secara langsung mengatasi kesenjangan perlindungan sosial di level masyarakat dengan lebih cepat dan adaptif.

Kebaharuannya adalah pada penyederhanaan prosedur dan kecepatan layanan, memanfaatkan potensi teknologi untuk verifikasi data yang efisien serta pencairan dana yang tidak berbelit, sehingga keluarga yang berduka dapat segera merasakan bantuan di saat genting.

"Ini bukan sekadar bantuan finansial, melainkan perwujudan birokrasi yang responsif, empatik, dan berorientasi pada pelayanan prima, menjadikan kecamatan garda terdepan dalam memastikan kesejahteraan masyarakat," tegasnya.(rls/elhami)

Muhammad Elhami

“sesobek catatan di antara perjalanan meraih yang kekal dan memaknai kesementaraan; semacam solilokui untuk saling mengingatkan, saling menguatkan, berbagi keresahan dan kegetiran, keindahan dan kebahagiaan, agar hidup menjadi cukup berharga untuk tidak begitu saja dilewatkan”

Lebih baru Lebih lama