ARR-Cell

Hilirisasi Ekonomi Digital, Kominfo Perluas Adopsi Teknologi Digital

 

TEKNOLOGI DIGITAL: Sekjen Kementerian Kominfo Mira Tayyiba saat membuka acara Focus Group Discussion Strategi Hilirisasi Ekonomi Digital di Jakarta Pusat, Rabu (05/07/2023) -Foto dok kominfo.go.id

TOPRILIS.COM, JAKARTA - Pemerintah berupaya mendorong hilirisasi untuk mengoptimalkan potensi ekonomi digital. Oleh karena itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika melakukan akselerasi transformasi digital dari hulu hingga hilir.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo Mira Tayyiba menyatakan di tingkat hulu, Kementerian Kominfo terus mengupayakan percepatan pemerataan pembangunan infrastruktur digital. Sementara di hilir, serangkaian program perluasan adopsi teknologi digital juga dilaksanakan bersamaan agar pemerataan infrastruktur digital diiringi dengan pemanfaatan oleh masyarakat.

“Agar konektivitas dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat secara merata, Kominfo menyediakan akses internet, kabel serat optik, microwave hingga peluncuran Satelit Republik Indonesia (SATRIA)-1. Kominfo juga melakukan serangkaian program perluasan adopsi teknologi digital seperti fasilitasi serta pendampingan terhadap masyarakat dan UMKM untuk mengadopsi teknologi digital,” jelasnya saat membuka acara Focus Group Discussion Strategi Hilirisasi Ekonomi Digital di Jakarta Pusat, Rabu (05/07/2023).

Sekjen Kementerian Kominfo menyatakan, koneksi ke jaringan internet saja tidak cukup untuk mendukung percepatan tranformasi digital di Indonesia. Oleh karena itu, Kementerian Kominfo juga meningkatkan kecakapan digital masyarakat.

“Masyarakat juga harus memiliki literasi dan kecakapan digital yang memadai. Apalagi berdasarkan riset Bank Dunia, Indonesia membutuhkan setidaknya 9 juta talenta-talenta digital hingga 15 tahun ke depan. Hanya 20% dari total 4.000 kampus di Indonesia yang memiliki Program Studi Teknologi Informasi Komunikasi sehingga ada gap bahkan sampai 400 ribu sampai 500 ribu talent gap per tahun,” tuturnya

Sekjen Mira Tayyiba menegaskan penciptaan dan pengembangan talenta digital yang kompeten dan andal, menjadi program strategis Kementerian Kominfo. Salah satunya yang dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Kominfo melalui Program Digital Talent Scholarship. Tujuannya memenuhi kebutuhan 600.000 talenta digital di Indonesia setiap tahun.

“Ada beberapa program tetapi secara keseluruhan Kementerian Kominfo menjalankan secara komprehensif di tiga tingkatan. Tingkat dasar (basic) merupakan pelatihan dasar yang ditujukan bagi masyarakat umum, kemudian tingkat menengah (intermediate) merupakan pelatihan teknis bagi para angkatan kerja muda, lulusan baru, profesional dan elemen masyarakat lainnya dan tingkat lanjutan (advanced) disediakan khusus bagi pembuat kebijakan digital di sektor publik maupun privat,” tuturnya.

Sekjen Kementerian Kominfo mengharapkan forum diskusi ini dapat menghasilkan rekomendasi penting untuk memperkaya proses penyusunan strategi dan pembuatan kebijakan yang berkaitan dengan hilirisasi ekonomi digital. Apalagi saat ini, Kementerian Kominfo tengah menyusun sebuah dokumen memuat visi Indonesia Digital 2045.

“Kami sangat yakin gagasan dari BAPPENAS, Bank Indonesia dan Kemendikbudristek dapat memperkaya pikiran juga mendorong akselerasi transformasi digital khususnya penerapan kebijakan dan strategi hilirisasi ekonomi digital hingga di tingkat mikro dan pembentukan SDM digital yang makin luas dan merata serta dapat membuka ruang kolaborasi yang lebih luas,” harapnya.

Dalam diskusi itu, hadir sebagai narasumber Deputi Bidang Ekonomi, Kementerian PPN/BAPPENAS, Amalia Adininggar Widyasanti; Staf Ahli Mendikbudristek Bidang Manajemen Talenta, Tatang Muttaqin; dan Deputi Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Butet Linda H. Panjaitan. Hadir pula Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Kominfo, Hary Budiarto; Staf Ahli Bidang Komunikasi dan Media Massa, Widodo Muktiyo; dan Staf Ahli Bidang Teknologi, Mochamad Hadiyana.(kominfo.go.id/gun)

Lebih baru Lebih lama